Mohon tunggu...
Pendidikan

Millenial, Generasi yang Butuh Layanan Bimbingan

1 November 2018   00:43 Diperbarui: 1 November 2018   01:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata milenial seperti kata "siti nurbaya" pada zaman dahulu. Kalau dulu zaman siti nurbaya, kalau sekarang zaman siti nur milea. Kaum kita, bisa dikatakan sebagai kaum milenial. Era kita, bisa dikatakan era milenial. Bahkan generasi kita ikut-ikutan dikatakan sebagai generasi milenial.

Generasi milenial generasi yang butuh akan layanan. Generasi milenial generasi yang butuh akab bimbibgan. Dan bisa jadi generasi milenial generasi yang butuh layanan bimbingan. Mengapa demikian? Pada zaman ini generasi milenial generasi yang terkenal dengan "kemokongannya" terbukti pada saat dirumah generasi milenial lebih mementingkan gadget nya daripada seruan orang tuanya. Pada saat di sekolah generasi ini lebih memperhatikan apa yang ada di genggamannya daripada memperhatikan seorang guru yang berada dihadapannya. Hal ini membuktikan bahwa generasi milenial merupakan generasi yang sudah bobrok moralnya. Bagaimana tidak, cara menghormati orang tua dan guru saja mereka tidak tau, apalagi menghormati orang lain yang beda atau lebih rendah daripadanya.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk dapat mengatasi atau mempersempit permasalahan generasi milenial?

Seperti yang saya katakan diatas tadi, bahwa generasi milenial merupakan generasi yang sangat membutuhkan layanan bimbingan, khususnya bimbingan konseling. Lantas dengan cara seperti apa dan bagaimana layanan bimbingan yang seharusnya diberikan pada generasi milenial ini?

1. Layanan bimbingan individu. Dengan adanya layanan bimbingan individu ini diharapkan seorang pembimbing atau konselor mampu menjadikan setiap individu dari generasi milenial ini untuk lebih menghargai. Layanan bimbingan individu ini bertujuan agar seorang individu dapat mendapatkan layanan bimbingan secara intensif. Layanan bimbingan individu ini bisa dilakukan secara fleksibel, artinya bisa kapan saja, dimana saja, dan melalu apa saja. Dengan adanya layanan individu yang bersifat fleksibel ini diharapkan konselor dapat membimbing dan mengarahkan konseli secara intensif mengenai makna kehidupan yang lebih penting daripada hanya sekedar apa yang ada di dalam genggamannya dan sakunya.

2. Layanan bimbingan teman sebaya. Dengan adanya layanan bimbingan teman sebaya diharapkan individu-individu dari generadi milenial ini dapat lebih terbuka dan tidak canggung dalam melaksanakan kegiatan kondeling atau bimbingan. Karna notabennya teman sebaya merupakan teman yg sejaman dengan kita dan lebih enak jika diajak cerita.

Dua layanan bimbingan tersebut merupakan layanan bimbingan yang paling tepat untuk generasi milenial yang keras kepala dan susah diatur ini.

Selanjutnya sebelum tulisan ini saya akhiri, saya berharap teman-teman yang membaca artikel ini bukan termasuk golongan generasi milenial yang menyebalkan, tidak tau adab, dan tidak bisa menghargai orang lain. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun