Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

BK untuk Pelajar, Pelajar untuk Donggala

3 Oktober 2018   00:10 Diperbarui: 3 Oktober 2018   11:04 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tragedi Aceh 2004 terulang lagi. Jum'at (28/09/2018), Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah tepatnya kota Palu hingga menyebabkan tsunami. Pada hari itu laut menunjukkan gelagat aneh. Gemuruh kencang terdengar saat ombak raksasa menderu menuju pantai.

Pagi harinya, sabtu (29/09/2018) matahari menampakkan dirinya. berbagai bangunan seperti rumah, hotel, pertokoan, pusat perbelanjaan, jembatan, bahkan masjid roboh sebagian atau bahkan seluruhnya dan tersapu gelombang tsunami. Sampai saat ini 900 orang lebih dinyatakan meninggal dunia. Ratusan lainnya luka-luka dan ribuan orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggalnya.

Simpatisan silih berganti. Membantu, menyumbang, mendoakan untuk saudara-saudaranya yang berada di Donggala, Palu. Pakaian, obat-obatan, makanan pokok, uang tunai, bahkan apapun yang layak diberikan rela mereka sumbangkan.

Berbagai aksi dari membuat akun "kita bisa" , berjualan yang hasilnya nanti  akan disumbangkan, mengamen dijalanan hingga meminta sumbangan di tempat ramai atau tak jarang di jalan raya pula. Banyak orang berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana ini. Dari anak kecil hingga orang dewasa. Dari buruh pabrik, petani, tukang ojek online, dan bahkan kebanyakan dari pelajar dan mahasiswa.

Aksi dari partisipan penggalangan dana ini memang patut diacungi jempol dan ditiru. Bahkan pelajar yang ikut dalam aksi ini layak untuk diapresiasi. Serta sekolah dan guru layak disebut "berhasil"dalam mendidik anak didiknya. Karena mendidik anak atau siswa untuk memiliki sifat peduli sosial yang tinggi memang tidak mudah. Perlu adanya pembinaan dan bimbingan yang ekstra untuk dapat dikatakan berhasil. 

Seorang guru yang notabennya sebagai seorang pengajar dan pendidik memang seharusnya mendidik siswa-siswinya untuk mempunyai karakter yang peduli terhadap sesama. Khususnya guru BK yang mempunyai banyak tugas untuk mengarahkan dan membimbing anak didik, yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan kehidupan sosial. 

Dalam hal ini guru BK bertugas untuk mengarahkan dan membantu peserta didik untuk memahami, menilai serta mengembangkan kemampuan kehidupan sosial. Sehingga mereka mampu peka dan peduli terhadap lingkungan dan sesamanya.

Guru, khususnya guru BK untuk mendidik  dan mengarahkan siswa-siswinya untuk memiliki rasa sosial yang tinggi maka guru BK pun harus memiliki sifat peduli sosial. Mereka harus memiliki kompetensi kepribadian, yang dalam hal ini guru BK harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, melakukan tindakan yang cerdas, inovatif dan semangat.  

Apa yang Bisa Kita Ambil Pelajaran dari Kejadian Tsunami Ini?

Kita, sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa harus senantiasa meningkatkan kadar keimanan kita karena setiap apa yang terjadi merupakan atas kehendakNya. Kita sebagai masyarakat dan makhluk hidup wajib senantiasa menjaga kelestarian lingkungan kita. Dan posisi kita sebagai makhluk sosial hendaknya kita lebih peduli kepada saudara-saudara kita yang terkena bencana.

Saat ini kita hanya bisa berdoa kepada Yang Maha Kuasa dengan senantiasa memperbaiki diri. Segala bencana sudah menjadi ketentuanNya. Namun hidup sekali jadilah yang bermanfaat bagi sesama.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun