Mohon tunggu...
Imroatul Khoyroh
Imroatul Khoyroh Mohon Tunggu... -

Red is Me

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gangguan Disosiatif dan Somatoform

23 November 2014   15:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Macam-macam perilaku abnormal banyak sekali, salah satunya adalah gangguan disosiatif dan juga gangguan somatoform. Gangguan Disosiatif dapat mempengaruhi individu dengan cara yang lebih ekstrem yang melibatkan kecemasan atau konflik yang sangat parah, sehingga ada bagian dari kepribadian individu yang terpisah dari fungsi kesadarannya. Adapun tipe-tipe gangguan disosiatif yaitu, yang pertama adalah Gangguan Identitas Disosiatif. Gangguan Identitas Disosiatif memiliki asumsi bahwa seseorang mengembangkan lebih dari satu jati diri dalam kepribadiannya. Kondisi ini pada awalnya disebut dengan gangguan kepribadian ganda. Individu dengan gangguan identitas disosiatif setidaknya memiliki dua identitas atau kepribadian yang berbeda. Yang kedua adalah Amnesia Disosiatif. Amnesia Disosiatif terjadi ketika individu tidak mampu untuk mengingat detail personal yang penting dan pengalaman yang seringkali berhubungan dengan kejadian traumatis atau sangat menekan. Yang ketiga adalah Fugue Disosiatif. Fugue Disosiatif yaitu sebuah kondisi yang menggambarkan kebingungan seseorang mengenai identitas dirinya secara mendadak dan melakukan perjalanan yang tidak diharapkannya menuju ke tempat lain. Dan yang keempat adalah Gangguan Dipersonalisasi. Gangguan Dipersonalisasi adalah distorsi persepsi pikiran tubuh yang terjadi berulang kali dan tanpa pengaruh obat-obatan.

Treatmen untuk gangguan disosiatif ada bermacam-macam. Tujuan utama dalam memberikan treatmen terhadap terhadap orang dengan simtom-simtom disosiatif adalah dengan membawa kestabilan dan integrasi dala hidup mereka. Hal yang paling dalam treatmen mereka adalah membangun sebuah lingkungan yang aman, jauh dari stresor yang mengancam yang mungkin dapat membangkitkan disosiasi.

Gangguan Somatoform melibatkan berbagai macam kondisi ketika konflik psikologis diterjemahkan menjadi permasalahan atau keluhan secara fisik yang menyebabkan stress dan kesulitan yang besar dalam kehidupan seseorang. Adapun tipe-tipe gangguan somatoform adalah, yang pertama yakni Gangguan Konversi. Gangguan konversi melibatkan adanya dorongan yang tidak dapat diterima atau konflik yang sangat menyulitkan yang diterjemahkan ke dalam simtom tubuh motorik atau sensoris yang menyatakan adanya kondisi neurologis atau medis lainnya. Yang kedua adalah Hipokondriasis. Hipokondriasis meyakini atau memiliki ketakutan jika mereka memiliki penyakit yang serius, sedangkan pada kenyataannya mereka hanya mengalami reaksi tubuh yang normal. Yang ketiga Gangguan Somatisasi. Gangguan somatisasi melibatkan pengekspresian permasalahan psikologis melalui permasalahan yang terjadi pada tubuh yang tidak dapat dijelaskan dengan kondisi medis apapun atau apakah kondisi tersebut disebabkan karena adanya pengaruh obat-obatan tertentu. Yang  keempat yaitu Gangguan Dismorfik Tubuh. Orang yang mengalami gangguan dismorfik tubuh  ini mereka sangat dipengaruhi stres mengenai pemikiran adanya masalah dengan tubuh mereka.

Gangguan somatoform dapat dijelaskan dengan cara yang lebih baik sebagai gangguan yang dipengaruhi oleh faktor biologis, pengalaman belajar, faktor emosional, dan kesalahan kognitif. Menurut pendekatan integral, peristiwa pada masa kanak-kanak dapat menentukan perkembangan simtom pada masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun