Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... Guru - Tadris IPS 1 IAIN Jember

Kegagalan adalah awal untuk mencapai kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Positivistic, Fenomenologis, dan Kritis

17 Maret 2020   19:27 Diperbarui: 17 Maret 2020   19:49 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Positivistic

Metode Positivistic ini adalah suatu gejala yang tampak dengan nyata seperti apa adanya secara lebih aktual. Positivisme menjadikan tampak sebagai objek sehingga nalar seseorang akan berkembang secara fakta dengan realita yang benar-benar kelihatan oleh Indra.

Fenomenologis

Fenomena yang artinya gejala yang nyata maupun tidak nyata. Dalam gejala nyata dapat dilihat menggunakan Indra dan yang tidak nyata dapat di rasakan saja. Fenomenologis adalah sumber berpikir yang kritis. Maksudnya metode Fenomenologis ingin mengetahui segala sesuatu lebih dalam lagi dengan cara membiarkan orangnya sendiri yang berbicara dan mengaitkannya dengan perilaku orang itu sendiri.

Kritis

Aliran Kritisisme ini muncul pada abad ke-18. Kritisisme disebut juga dengan zaman pencerahan. Pada zaman pencerahan ini manusia lahir dalam keadaan belum dewasa. Maksudnya manusia belum bisa berpikir secara filsafat. Dengan berkembangnya zaman ke zaman ilmu pengetahuan semakin berkembang pesat.

Semoga bisa bermanfaat bagi yang membacanya.

Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun