Mohon tunggu...
Imran Rusli
Imran Rusli Mohon Tunggu... profesional -

Penulis dan jurnalis sejak 1986

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dua Kakak Beradik Tewas di Sel Polisi

30 Desember 2011   13:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi tak henti-hentinya bikin perut kita mual. Selain hobi menembaki masyarakat seperti menembak babi, mereka juga santai saja berbohong.

Kali ini di Kabupaten Sijunjung. Dua kakak beradik tewas gantung diri di sel Polsek dan Humas Polda Sumbar Kawedar bilang kakak beradik itu murni gantung diri. (HL halaman 1 Harian Umum Padang Ekspres Jumat 30 Desember 2011).

Kepala saya langsung gatal. Modus gantung diri sudah sangat lazim dipakai polisi untuk berbagai kasus tahanan mati, sayangnya mayoritas faktanya janggal, motif dan data fisiknya sering tak sesuai.

Seperti dua kakak beradik ini. Busri M Yasin (19) dan Faisal Akbar (16). Dua tahanan kasus curanmor ini ditengarai telah tewas terlebih dahulu baru digantung, karena tak ditemui tanda-tanda fisik yang sesuai dengan ciri-ciri orang yang meninggal karena gantung diri.

Lidah tak terjulur, tinja dan mani tak keluar. Yang ada hanya tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh ke dua jasad. Tim CSI pasti akan menemukan lebih banyak lagi kejanggalan.

Apalagi dari segi motif, dua kakak beradik ini tiba-tiba saja sepakat bunuh diri? Ha ha ha, group pelawak di Ekstravaganza pasti kalah lucu dibanding ini.

Bayangkan sekujur tubuh penuh dengan bekas penganiayaan. Kepala lunak, tulang rusuk patah, sekujur tubuh memar, dua bekas tembakan di paha dan banyak lagi.

Polisi menjanjikan pemeriksaan menyeluruh, mereka bilang kedua tahanan--yang katanya--sudah 19 kali melakukan kejahatan tersebut diduga frustrasi membayangkan lamanya hukuman yang akan diterima, lalu nekad bunuh diri polisi akan melakukan penyelidikan dan penyidikan, pokoknya pihak keluarga dan masyarakat diminta tenang saja.

Sakit perut lagi saya. Semua informasinya nanti akan datang dari polisi, tak ada unsur lain, hanya polisi, jadi kebenarannya tahu sajalah.

Kemudian pihak kepolisian Polda Sumbar mengatakan untuk mengantisipasi keadaan ratusan anggota Brimob sudah didatangkan ke Sijunjung.

Hmmm benar-benar seperti hidup di zaman kolonial aja. Berani mempertanyakan mati lu!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun