Guru merupakan orang tua kedua yang mendidik peserta didik di dalam pembentukan ranah kognitif dan pendidikan karakter. Menjadi guru memang tidak mudah, ada proses yang panjang yang mesti dilalui oleh calon guru. Guru merupakan salah satu profesi panggilan jiwa, seseorang yang sudah membulatkan tekadnya ingin menjadi seorang guru harus tahu benar-benar tugas dan fungsi guru, tidak hanya datang ke sekolah untuk menggugurkan kewajiban bahkan ada oknum guru yang hanya tergiur dengan tunjangan yang diberikan oleh pemerintah namun enggan untuk mengupdate skill mengajarnya. Guru semacam ini menggunakan metode mengajar konvensional, seperti menyuruh peserta didik untuk mencatat buku tidak dibarengi dengan penjelasan dari guru tersebut. Kemungkinan besar pengetahuan guru tentang materi yang diajarkan itu tidak ada, artinya guru tersebut tidak mengusai materi yang akan diajarakan oleh peserta didik.
Kita tidak pernah berkaca kepada negara-negara maju yang mempunyai kualitas sistem pendidikan nomor satu di dunia. Salah satunya adalah negara Finlandia yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia. Namun, baru-baru ini dilansir dari beberapa sumber yang menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia adalah Amerika Serikat.
Apabila guru di Indonesia sudah mampu dan mengadopsi sistem pengajaran yang diterapkan oleh negara-negara maju tersebut, yakin bahwa Indonesai beberapa tahun ke depan dalam bidang pendidikan sudah maju. Kita boleh saja tertinggal oleh negara-negara lain tetapi jangan jangan jalan ditempat. Indonesia harus berbenah diri khususnya di bidang Pendidikan.
Salah satu cara untuk berbenah adalah menjadikan guru-guru Indonesia di idamkan oleh peserta didiknya sendiri. Kehadiran gurunya adalah sebuah penghibur lara dan kesenangan tersendiri. Guru semacam ini dapat mengemas materi pelajaran dalam berbagai metode dan model sehingga membuat peserta didik betah berlama-lama di dalam kelas. Mampu mengusai suasana kelas dan membuat proses pembelajaran yang menyenangkan
Berikut ciri-ciri guru yang diidamkan oleh peserta didik
1. Menyenangkan
Guru yang menyenangkan tidak harus bertingkah konyol selama proses pembelajaran hanya untuk membuat peserta didik terhibur dan tertawa melalui tingkah laku kita, karena hal terseut bisa saja menggeser esensi dari profesi yang kita lakoni. Kita pendidik bukan pelawak.
2. Kreatif
Dalam mengemas materi pembelajaran usahakan buat media yang berbeda-beda tiap pertemuan agar peserta tidak bosan dalam menerima pelajaran. Apabila guru semacam ini sudah memiliki basic IT maka lebih mudah untuk membuat media pembelajran yang inovatif.
3. Inovatif
Guru yang memiliki sifat inovatif akan berbeda dengan guru-guru yang lain. Mempunyai segudang ide yang terus update mengikuti perkembangan zaman. Tidak tergilas oleh kejamnya teknologi dan mampu memfilter dampak negatif dari teknologi itu. Selalu berupaya membuat media-media pembelajaran yang disesuaikan kebutuhan peserta didik dan kedalaman materi yang akan diajarkan.