Mohon tunggu...
Putri Anjani
Putri Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Singaperbangsa Karawang

Saya adalah seorang mahasiswi program studi S1 Ilmu Hukum yang memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu dan mendalami berbagai aspek hukum. Saya memiliki hobi menulis dan membaca, yang menjadi sarana bagi saya untuk menggali wawasan serta mengekspresikan ide-ide kreatif. Ketertarikan saya terhadap literasi membuat saya selalu mencari referensi baru, baik berupa buku hukum, artikel, maupun karya sastra, yang semakin memperkaya pengetahuan. Dengan kecintaannya terhadap dunia hukum dan literasi, Saya bercita-cita menjadi seorang profesional yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mahasiswa KKN UNSIKA Desa Kemiri 2025 Kelompok 38 Ciptakan Solusi Pengelolaan Limbah Eceng Gondok Jadi Pupuk Organik Padat (POP)

28 Januari 2025   14:10 Diperbarui: 28 Januari 2025   14:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kelompok 38 KKN UNSIKA 2025, Desa Kemiri)

Sebanyak 21 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang bertugas di Desa Kemiri pada tahun 2025 memperkenalkan inovasi dalam bidang pertanian dengan menghasilkan pupuk organik padat (POP) berbahan dasar eceng gondok. Inovasi ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal sekaligus mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh keberadaan eceng gondok yang melimpah di wilayah Desa Kemiri, pada Jumat (10/1/2025).

Pupuk organik padat (POP) ini dirancang untuk meningkatkan kualitas tanah, menyuplai nutrisi penting bagi tanaman, serta mendukung pertanian berkelanjutan. Pembuatannya menggunakan metode fermentasi yang ramah lingkungan, dengan tambahan mikroorganisme pengurai untuk memaksimalkan kandungan nutrisi. Proses fermentasi yang sederhana ini memungkinkan masyarakat untuk memproduksi pupuk secara mandiri dengan biaya yang terjangkau.

Keberadaan pupuk organik ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Desa Kemiri, baik dari sisi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, maupun dari sisi lingkungan dengan mengurangi jumlah eceng gondok yang sering mengganggu perairan desa.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN UNSIKA, GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani), Karang Taruna, dan masyarakat Desa Kemiri, program ini juga dilengkapi dengan sosialisasi dan pelatihan tentang cara mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik, manfaat penggunaannya, serta dampaknya terhadap kualitas hasil pertanian. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari aspek lingkungan, ekonomi, maupun sosial, serta menciptakan desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dalam sektor pertanian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun