Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pacar Nomor Sepuluh

24 Mei 2018   17:22 Diperbarui: 24 Mei 2018   21:59 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Selesaikan dulu skripsimu."

"Bagaimana denganmu menghidupi dia? Pekerjaan?"

"Kamu yakin akan tinggal bersama kami? Diawasi setiap hari?"

"Rama, kamu masih dua puluh satu tahun."

Aku tahu Mama hampir menangis saat itu. Beliau memeluk Papa. Aku masih menggenggam tangan pacarku yang pandangan matanya terus saja tertuju pada sudut ruangan. Sebuah galon biru yang duduk manis di sana.

Kuperkuat argumenku dengan mengatakan kembali kebaikan apa yang dia berikan padaku semasa KKN di pedalaman. Aku sakit, teman-teman tiada yang mampu menolong karena data yang dicari bersifat individu. Aku pasrah ketika harus terbaring lemah di atas dipan reyot pada sebuah bilik milik warga setempat.

Gadis ini, dengan sigap mengurusku hingga berhari hari. Mengantarku ke mana-mana tempat yang kuinginkan. Hingga pada akhirnya aku sembuh, tentunya dengan banyak mantra-mantra dan peluk cium yang ia berikan. Sesuatu yang selalu dilakukan Mama ketika aku sedang menderita sakit apa saja.

"Mama dan Papa selalu ngasih apa yang aku minta bukan? Tapi aku tahu kalau aku tidak akan diberi jika meminta baik baik. Aku mau menikah, Ma Pa."

Papa berdiri, Mama menangis. Sebelum beliau mendaratkan tamparannya ke pipiku, kuberanikan diri mengatakan dengan lirih satu kalimat yang kusimpan erat erat di kerongkongan.

"Pa, dia mengandung anakku. Calon cucu Papa."

Tangan Papa kembali turun. Beliau memeluk Mama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun