[caption id="attachment_53587" align="aligncenter" width="300" caption="gambar dari Greenpeace/ICTfiles"][/caption] Greenpeace baru saja merilis Panduan terbarunya ke Green Electronics, evaluasi dari 18 produsen komputer pribadi, telepon genggam, TV, dan game konsol, berdasarkan bahan-bahan kimia beracun, daur ulang dan perubahan iklim. Panduan terbaru menempatkan Nokia di posisi teratas, diikuti oleh Sony Ericsson (pembuat ponsel) dan Toshiba. Nokia, yang juga menempati urutan pertama pada hasil panduan Oktober 2009, menerima skor teratas untuk pengurangan penggunaan zat-zat beracun. Sony Ericsson menempati urutan kedua dengan sedikit kandungan bahan kimia berbahaya namun lemah dari segi daur ulang. Dan Toshiba mendapatkan nilai tertinggi untuk sedikit penggunaan bahan kimia berbahaya, tapi memiliki risiko kehilangan poin pada waktu berikutnya jika gagal memberi model baru ke pasaran dari semua produk-produk elektronik konsumen yang bebas dari plastik vinil PVC dan brominated flame retardants (BFR). Di antara perusahaan-perusahaan yang jatuh dalam peringkat tersebut yakni, Samsung, Sharp, dan Sony, karena gagal memenuhi komitmen untuk menghapuskan setahap demi setahap bahan berbahaya yang digunakannya. 10 besar pabrik elektronik “Greener Electronics” Greenpeace, dengan skor 1-10 :
- Nokia (7.3)
- Sony Ericsson (6.9)
- Toshiba (5.3)
- Philips (5.3)
- Apple (5.1)
- LG Electronics (5.1)
- Sony (5.1)
- Motorola (5.1)
- Samsung (5.1)
- Panasonic (4.9)
also post media ict.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H