Karanganyar (16/1) – Era digital telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi masa kini terutama gadget. Penggunaan gadget semakin meningkat dimasa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online menyebabkan setiap anak membutuhkan gadget dalam pelaksanaannya.
Walau sudah ada beberapa sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka, namun anak-anak masih menggunakan gadget sebagai media bermain. Banyak orang tua khawatir dengan kesehatan anak mereka karena anak-anak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget.
Adanya fenomena tersebut, seorang mahasiswa program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, berinisiatif mengenalkan permainan edukasi yang berasal dari Jepang.
Permainan ini adalah Origami (kertas lipat). Inisiatif ini dilakukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Undip dengan judul program kerja “Seni Melipat Kertas Origami Sebagai Media Untuk Meningkatkan Perkembangan dan Kreatifitas Anak”
Kegiatan dilakukan di TPQ Baitul Amal desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias hingga heboh saat membuat origami. Mereka sangat ketika origami yang mereka buat sudah jadi.
“Menurut saya kegiatan ini sangat bagus buat kreatifitas anak-anak, anak-anak juga keliatan seneng banget pas diajarkan origami, mereka sangat antusias.” ujar Winni, salah satu pengajar TPQ Baitul Amal.
Selain bertujuan mengurangi penggunaan gadget, origami bermanfaat untuk perkembangan anak seperti belajar berpikir untuk memecahkan masalah, belajar untuk fokus terhadap instruksi yang diberikan, serta meningkatkan kreatifitas anak karena anak akan membayangkan suatu bentuk terhadap kertas yang mereka lipat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H