- Korban mati dalam perjalanan dari Klinik di GI ke RS Abdi Waluyo.
Lalu ... apa yang menguat?
- Korban bisa jadi dibunuh dengan cara dibekap (dengan bantal??) dalam mobil dari Klinik GI ke RS Abdi Waluyo (konsisten dengan fakta bahwa Korban meninggal dengan bibir dan jari kebiruan).
- Terdakwa ini dijebak / framed-up - konsisten dengan jalannya penyidikan dan persidangan yang sudah meniadakan sebab kematian lain (menutup kemungkinan sebab kematian lain selain Sianida) dan usaha mengaitkan terdakwa dengan satu-satunya sebab-kematian yang dibangun dari asumsi bahwa korban meminum sianida dalam kopi yang memang lama dalam pengawasan terdakwa.
- munculnya bukti-bukti baru yang memang bisa jadi karena "tersadar" oleh orang-orang yang tidak mengerti penyidikan, tapi juga bisa diartikan (dan harus diwaspadai) sebagain "producing / manufacturing / planting evidence"
- usaha yang keras dalam menjelaskan ketiadaan barang-bukti untuk menegakkan satu-satunya sebab-kematian yang memang lebih gampang dikontrol untuk bisa dikaitkan dengan terdakwa.
Mari kita ikuti, lihat, dan belajar bersama-sama dari kelanjutan persidangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H