Mohon tunggu...
Immortal Unbeliever
Immortal Unbeliever Mohon Tunggu... pegawai negeri -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

What a lie to say I am immortal.....\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nemail:immortal.unbeliever@yahoo.com\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nsms;081513736510

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prabowo Presiden, Soeharto Pahlawan

5 Juni 2014   19:13 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_309788" align="aligncenter" width="261" caption="panduan pilpres 9 juli 2014 sumber gambar:facebook.com/JIL group"][/caption]

Relakah kita semua almarhum soeharto diangkat menjadi pahlawan?, kalau rela maka silahkan saja pilih prabowo sebagai presiden pada tanggal 9 Juli 2014.

Rencana prabowo ini sungguh-sungguh rencana edan. Soeharto didemo hingga lengser pada 1998 itu karena KKN yang dilakukannya bersama-sama dengan kroni secara masif. Untuk mencegah terulangnya kejahatan serupa, maka dibuatkan TAP MPR pada 1998 yang berfungsi sebagai payung hukum untuk mengadili soeharto beserta kroninya atas perbuatan KKN yang dilakukan oleh rezimnya. Dengan demikian bila soeharto dijadikan pahlawan maka akan bertentangan dengan seluruh agenda reformasi. Ada konsekuensi lain, bila soeharto pahlawan maka semua pihak yang memaksa soeharto mengundurkan diri harus dianggap sebagai pengkhianat bangsa, ini termasuk amien rais.

Untuk mencegah soeharto menjadi pahlawan, maka pada 9 Juli 2014, silahkan ikuti panduan memilih seperti gambar di atas; mari kita masuk ke bilik suara dengan membuka kertas suara, kemudian meletakkan telapak tangan kiri menutupi wajah prabowo sembari mencoblos wajah Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun