Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Murahan

3 Juni 2024   07:25 Diperbarui: 3 Juni 2024   08:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang beragam dengan budaya ketimuran yang masih identik dengan masyarakatnya. Termasuk penilaian terhadap perempuan.
Meskipun telah memasuki era modern dengan teknologi yang semakin canggih berkat bantuan artificial inteligence, faktanya IQ masyarakatnya berada pada kategori borderline (IQ:78) dan justru masyarakatnya mengalami degenerasi moral.

Pada tulisan ini, saya ingin membahas satu topik yang nampaknya masih menjadi momok dan isu panas yang tak kunjung mendingin yaitu tentang 'perempuan murahan'
Sebenarnya tidak ada indikator pasti dalam menilai apakah perempuan murahan atau tidak. Namun indikator yang masih melekat yaitu perihal 'keperawanan'. Sungguh hal yang memprihatinkan saat mendapatkan informasi bahwa seorang laki-laki hanya menginginkan perempuan yang masih perawan sementara dirinya tidak menjaga diri.
Selain hal itu ternyata ada fakta yang lebih memprihatinkan, yaitu ketika seorang perempuan justru menghakimi/melabeli perempuan lain sebagai 'perempuan murahan' hanya karena perempuan yang dilabeli pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Pertanyaannya adalah, mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah pelaku merasa bahwa dirinya adalah 'Athena' seorang Dewi Keperawanan? Nampaknya ini sangat lucu...

Menurut saya pribadi, meskipun saya tidak mendukung hubungan seksual diluar pernikahan. Melabeli 'murahan' pada perempuan adalah hal yang sangat tidak manusiawi dan tidak bermoral.

Baca juga: Shadows

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Semua tentang Waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun