Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kehilangan Hidup

21 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 29 Januari 2024   19:34 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehilangan. (Shutterstock/Chepko Danil Vitalevich)

Semua orang pernah merasa bahagia saat masih kecil. Masa masa penuh ambisi dan mimpi dalam ketidaktahuan hidup. Tak peduli tentang bagaimana cara menggapainya, semangat hidup selalu berkobar bak api abadi.

Aku rindu semangat itu. Usiaku 20an saat ini dan sering termenung menanti semangat hidup berkenan untuk menetap (lagi).
Aku sadar hidup ini sulit dan penuh dengan kebingungan. Moralitas yang dibekali guru nyatanya hanya tameng untuk tetap menjadi manusia baik.
Aku rindu saat takada hormon jatuh cinta dalam tubuhku. Semuanya terasa indah dan menyenangkan. Semuanya terasa penuh ambisi dan ketulusan.

Aku benci. Aku benci kondisi tak berdaya. Aku benci ketika tak mampu mengendalikan hormon dalam tubuhku sendiri. Aku benci ketika hormon itu mengambil alih seluruh perhatianku dan menghancurkan rencana hidupku perlahan. Aku juga benci ketika hormon itu mengalungkan beban ke seluruh tubuhku dan membatasi gerak. Membuat seluruh badan sakit tanpa tahu apa penyebabnya.

Aku hidup
Aku masih hidup
Tapi aku kehilangan hidupku sendiri

Poem by a little bit of Mega

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun