Ketika langit malam kutatap,
Aku sadar, ia tak benar benar gelap gulita
Ketika langit malam kutatap,
Aku sadar, bintang dan purnama nampak memesona
Ketika langit malam kutatap,
Aku sadar, setitik cahaya yang banyak itu justru membuatnya terlihat indah
Ketika langit malam kutatap,
Aku bertanya-tanya, mengapa kau begitu nyaman untuk dijadikan tempat bergulat pikiran
Kupejamkan mata,
Berusaha mengingat kembali memori kita yang lalu
Tak sadar bibirpun merekah girang menatap harap dalam benak
Angin malam berhembus mesra menciptakan skenario indah antara kita
Terputar sebuah film tentang harap masa depan
Waktu terus berlalu,
Secercah bayang muncul dalam film itu
Suara berbisik mengiringi bayang itu,
Mengingatkanku untuk tak terlalu lama hidup dalam skenario semu
Dilema dualisme yang tak benar benar penting ini mulai mengganggu hidupku
Membuat sulit tidur dan mimpi buruk
Membuat hidup tak lagi bergairah untuk dijalani
Tujuan tak lagi nampak sebagai cahaya, melainkan jalan tak berujung
Sebab, aku ingini kamu yang menginginkan wanita lain
Poem by a little bit of Mega
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H