Dibawah langit biru, sambil bermandikan sinar mentari
Aku merebahkan tubuhku, menitipkan beban pada gulma
Sebab hanya dia yang mengerti,
Mengerti bagaimana rasanya tak pernah dinanti
Penat sekali urusan hati
Terasa terbakar padahal bukan api
Tak terlihat ada luka tapi terasa perih
Menuntut ini itu tapi dalam bahasa yang tak dapat dimengerti
Lagi lagi aku tak mengerti,
Mengapa aku masih disini menanti sesuatu yang tak pasti
Padahal bahasamu sangat jelas ketika berkata tak siap untuk jatuh cinta,
Sebuah kalimat penolakan yang disampaikan dengan sebaik-baiknya alasan
Poem by a little bit of Mega