Cinta datang tanpa permisi
Membawa suka cita pada insan yang disinggahinya
Memberi warna pada setiap ruang yang tadinya kelabu
Tapi kenapa pergi meninggalkan luka yang mendalam?
Katakan padaku, bagaimana cara untuk menghentikan harap?
Jika saja aku bisa memilih, aku tidak ingin jatuh hati padamu
Sebab, terlalu banyak tembok yang menghalangi kita..
Keyakinan dan usia adalah yang paling menentangnya
Berawal dari sebal yang menjelma jadi kagum
Berawal dari jenuh yang menjelma jadi tantangan baru
Berawal jadi keinginan untuk dekat dan terkabul
Saat itu aku terjebak dalam asrama
Hari hariku menjadi begitu indah dan menyegarkan
Tiada malam kulewati tanpa menanti hari esok untuk bertemu
Tiada hari kulewati tanpa penyesalan setelah kita bercengkrama
Tapi kenapa kamu begitu jahat?
Menarikku kedalam lingkaran yang sama dengan wanita pilihanmu
Semangatku yang tadinya berapi-api mulai padam
Ruangan yang tadinya berwarna berubah jadi kelabu
Hari hari yang tadinya kunantikan, kuberharap tidak akan datang
Aku terlanjur menaruh hati,
Aku terlanjur meloncat riang tak karuan lalu tergelincir kedalam lubang nestapa,
Sakit sekali
Harapku seolah pupus
Tapi hari esok pasti akan datang
Aku tertatih menjalaninya,
Semoga bisa
Hanya soal waktu, aku pasti pulih
Dan akan kupastikan kedepannya untuk jatuh pada hati yang belum berpenghuni
Poem by a little bit of Mega
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H