Mohon tunggu...
Mega Widyastuti
Mega Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Mahasiswi jurusan Psikologi dan Sastra Hobi membaca dan menulis Genre favorit self improvement dan psikologi Penikmat kata Instagram @immegaw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

275,6 Juta Penduduk dan Bonus Demografi

22 November 2022   07:50 Diperbarui: 22 November 2022   08:01 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari kataboks.katadata.co.id jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai lebih dari 275 juta jiwa. Dengan rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan 102:100, Pulau Jawa dengan presentase penduduk terbesar mencapai 56,10%, presentase penduduk lansia 9,78% dan presentase usia produktif (15-64 tahun) mencapai 70,72%.

Tingginya presentase jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menyebabkan Indonesia sedang berada diera bonus demografi. Bonus demografi adalah kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk usia tidak produktif, beberapa pendapat menyatakan bahwa bonus demografi hanya terjadi satu kali sepanjang sejarah suatu negara.

Bonus demografi merupakan suatu krisis atau titik balik bagi suatu negara. Jika negara mampu memanfaatkan era bonus demografi dengan baik, maka laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat, namun jika negara gagal memanfaatkan era bonus demografi ini, negara tersebut akan mengalami kemunduran dan penurunan kesejahteraan. 

Rentang usia 15-64 tahun adalah usia dimana individu memiliki fungsi kognitif dan fisik yang memadai untuk menjadi produktif. Individu direntang usia ini lah yang akan menentukan bagaimana masa depan negara Indonesia dimasa depan. Akankah laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat atau justru mengalami penurunan kesejahteraan.

Lalu gimana sih caranya agar kita bisa memanfaatkan era bonus demografi dengan baik?

  • Dengan pendidikan

Seperti quotes Nelson Mandela "Pendidikan adalah senjata terampuh untuk mengubah dunia." Dengan pendidikan dunia pasti berubah, jika memang kamu tidak bisa mengubah dunia secara keseluruhan, setidaknya dengan pendidikan duniamu dan keluargamu yang akan berubah. Sudah banyak contoh orang sukses yang mampu mengubah nasib hidupnya dengan pendidikan. Karena nyatanya pendidikan memang memiliki power yang sangat besar untuk perubahan. Dengan pendidikan, cara kita berpikir akan lebih sistematis, emosi lebih terkontrol, mampu berempati, tidak dianggap remeh orang lain, dan mampu membuat orang lain percaya dengan pendapat kita.

  • Dengan mengetahui potensi diri

Jika kamu tidak mampu atau tidak ingin bersekolah tinggi, setidaknya milikilah keterampilan yang tidak hanya berguna untuk dirimu sendiri, melainkan keterampilan yang dampak positifnya bisa dirasakan oleh orang lain juga. Kita sepakat bahwa orang sukses bukan hanya orang yang memiliki bakat bawaan sejak lahir, melainkan ada banyak cara menuju sukses, salah satunya adalah dengan mengetahui potensi yang ada didalam diri kita dan mengembangkannya. Misalnya kamu tertarik dengan dunia sepak bola dan kebetulan dirimu tidak memiliki IQ yang tinggi, maka jadilah pemain bola atau pengamat pemain bola, jangan hanya menjadi penikmatnya. contoh lain, jika kamu memiliki ketertarikan dengan dunia otomotif, carilah orang yang memiliki kesukaan yang sama, bentuklah komunitas, belajarlah bersama-sama, mulailah berkreatifitas, jangan malah menjadi pembalap liar.

  • Menjadi roda penggerak ekonomi 

Salah satu hal yang mampu membuat Indonesia belum/tidak (semoga saja tidak) terkena dampak resesi adalah karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, yang kemudian membuat para penduduk merasa saling ketergantungan satu sama lain. Ada yang menjadi pelaku usaha, menjadi pekerja yang mendapatkan upah kemudian membeli barang dagangan si pelaku usaha, ada yang menjajakan jasa, menjajakan kreatifitas, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan itulah yang akhirnya membuat perekonomian jadi berputar, dan mampu melajukan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Setidaknya salah satu dari tiga hal itu lah yang harus dimiliki oleh penduduk usia produktif (terutama untuk usia dewasa muda) agar mampu memberikan sumbangsih terbaik untuk kesejahteraan bangsa dimasa depan. Generasi Millenial dan Z adalah agent of change, masa depan negara tergantung bagaimana kita saat ini.

Minimnya lowongan pekerjaan yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran pada usia angkatan kerja baru, bukanlah alasan untuk stuck dan menyerah dengan keadaan. Jika kita tidak bisa menjadi karyawan, kita bisa menjadi pelaku usaha, jika tidak bisa keduanya karena kendala tertentu, cobalah untuk meluangkan waktu untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri 'apa yang bisa aku lakukan?' atau 'hal apa yang aku sukai' Jika sudah mendapatkan jawaban, berusahalah untuk mengembangkan diri dan konsisten dengan prosesnya. Karena kunci kesuksesan adalah minat/tujuan dan konsisten.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sekian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun