Akhir akhir ini media sosial sedang dihebohkan dengan viralnya surat edaran pemberitahuan tentang bau badan dari salah satu Universitas di Indonesia dikarenakan banyaknya dosen yang mengeluhkan bau badan mahasiswanya.
Kalo menurut kamu, harus banget gak sih sampai mengeluarkan edaran tentang bau badan?
Dilansir dari Wikipedia, bau badan atau Bromhidrosis sebenarnya bukan aroma tubuh manusia loh, melainkan aroma yang dimiliki oleh bakteri yang hinggap ditubuh kita yang jumlahnya berkembang pesat saat bercampur dengan keringat manusia. Jadi sebenernya keringat manusia itu tidak memiliki aroma, tetapi bakterilah yang menyebabkan keringat menjadi bau.
Manusia adalah makhluk sosial. Dalam bersosialisasi, salah satu syarat agar sosialisasi dapat berjalan dengan lancar adalah dengan menjaga kenyamanan termasuk juga aware pada bau badan diri sendiri.Â
Jangan sampai bau badan kita mengganggu kenyamanan orang lain. Karena tidak semua orang memiliki mental yang kuat untuk menegur orang yang mengeluarkan aroma tak sedap. Kebanyakan pasti merasa tidak enak untuk menegur atau bahkan berusaha untuk menghindar.
Lalu gimana sih caranya agar diri kita bisa terhindar dari rasa tidak enak orang lain atau penghindaran dari orang lain karena bau badan?
- 1. Pastikan kamu sudah mandi sebelum keluar rumah, jangan mentang mentang tubuhmu jarang berkeringat lantas kamu jadi malas mandi yaaa
- 2. Jika tubuhmu hiperhidrosis atau berkeringat berlebih, pastikan kamu menggunakan pakaian yang mampu menyerap keringat dengan baik
- 3. Jika schedulemu seharian penuh, pastikan kamu membawa parfum atau minyak wangi untuk menyamarkan bau keringat
- 4. Sebelum, saat, atau setelah jam istirahat luangkan waktu ke toilet dan mencium aroma tubuhmu sendiri terutama dibagian ketiak
- 5. Saat kegiatanmu diluar ruangan dan merasa berkeringat, sesekali tanyakan pada teman dekatmu 'aku bau ga?' untuk memastikan kenyamanan bersama
Sadar diri itu penting yaa, teman-teman. Jangan sampai kamu membiarkan orang lain merasa tidak nyaman dan biasa saja dengan hal tersebut.
Semoga bermanfaat,
sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H