Mohon tunggu...
Immanuel Lubis
Immanuel Lubis Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang penulis buku, seorang pengusaha

| Author of "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" | Writer |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

MAD SAD BAD: Omnibus Bukan Omnibus

17 Maret 2015   15:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Mad Sad Bad" ini film omnibus dari tanah Ginseng. Ada tiga film yang dirangkai menjadi satu, walau ketiganya tidak saling berhubungan. Jadi apa bisa dibilang omnibus? Mbuh-lah. Nikmati saja kalau kalian penasaran sama omnibus Korea. Kalau aku sendiri sih, lumayan terhibur. Tak terlalu buruk juga masing-masing filmnya. Idenya boleh juga. Dan memang "Mad Sad Bad" ini merupakan salah satu bukti bahwa Korea sering bisa menghasilkan berbagai film dengan tema nyaris baru dan nyentrik. Itu kelebihan sineas sana. Sumber gambar: AsianWiki Oh, "Mad Sad Bad" ini terdiri dari tiga film. Film pertama itu "Ghost", yang pas menontonnya, lebih pantas masuk genre thriller. Ceritanya soal dua orang lelaki remaja SMA yang tergabung dalam sebuah grup messenger yang lebih memusatkan perhatian pada hal-hal mistik. Dua orang ini beda sekolah, tapi gara-gara sering mengobrol bareng, perlahan jadi akrab. Dan dua orang ini kemudian dihadapkan oleh kasus serius yang mereka sangka itu betulan terjadi. Ternyata setelah mereka mengambil kesimpulan sendiri, perempuan yang jadi dalangnya, malah merasa ngeri dan ogah berteman lagi. Bagian yang ini tak terlalu seram. Namun aku suka sama moral yang terkandung. Yaitu agar tidak langsung percaya begitu saja dengan segala hal yang ada di dunia maya. Perlu dikaji lebih lanjut soalnya. Film kedua, "Saw You", ini bergenre fantasi. Bagian ini malah tak ada unsur horor, thriller, atau gore sama sekali. Malah lebih ke arah romance. Karena ceritanya soal epidemi zombie yang menerpa sebuah kota di Korea. Salah satu zombie, yaitu perempuan zombie, tergila-gila dengan seorang pria manusia yang bekerja sebagai petugas keamanan yang mengawasi kerja dari para zombie yang bekerja sebagai buruh. Kelak, si pria manusia bakal sadar bahwa ternyata perempuan zombie itu ternyata kekasihnya. Yang terakhir berjudul "Picnic". Tentang seorang gadis kecil yang memiliki adik yang keterbelakangan mental. Gara-gara sebal dengan sang adik, si gadis kecil lalu iseng membawanya jalan-jalan; dan malah meninggalkannya di sebuah kuil. Namun setelah melihat kejadian meluncurnya roket, ia malah merasa kasihan dan balik ke kuil. Ternyata sang adik tak ada di sana. Yang membingungkan, dan aku masih bertanya-tanya, kenapa si adik bisa sampai ke rumah dengan selamat. Aneh! Secara cerita, "Mad Sad Bad" ini tak terlalu buruk. Akting para pemain juga lumayan. Secara sinematografi, mengecualikan "Saw You", cukup apik dikerjakan. Mungkin akan jauh lebih bagus jika "Mad Sad Bad" ini, untuk tiap ceritanya, dibikin dalam balutan genre yang sama. Pun masing-masing cerita dibuat agar memiliki benang merah. Walaupun demikian, "Mad Sad Bad" ini tetap bisa menjadi tontonan kalian di kala senggang. Tak terlalu buruk juga. Tak terlalu membuang uang kalian pula. RATE: 70 / 100 Genre: Thriller, Slasher, Romance, Fantasi, Family Sutradara: Ryoo Seung-Wan, Han Ji-Seung, Kim Tae-Yong Pemain: David Lee, Park Jung-Min, Son Soo-Hyun, Kim Dong-Young, Park Ki-Woong, Nam Gyu-Ri, Ji Gun-Woo, Min Park Mi-Hyun Durasi: 117 menit Bahasa: Korea Tanggal tayang: 15 Mei 2014 (Korea Selatan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun