FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA - KONEKSI ANTAR MATERI - TOPIK 2 - PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA
Pada fase ini Anda diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi dari Pembelajaran 1 hingga Pembelajaran 6 dan membuat sebuah koneksi pemikiran dengan Mata Kuliah Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia  dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah Anda pelajari.Â
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Sebelum mempelajari topik ini, saya percaya bahwa peserta didik memiliki berbagai macam karakteristik sehingga cara menanganinya berbeda. Peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda sehingga model pembelajarannya pun juga harus berbeda. Tetapi karena saya belum mempelajari topik ini dan meskipun saya mengetahui perbedaan tersebut. Tetap saja dalam penerapan pembelajaran di kelas. Saya hanya sekedar mengajar tanpa mempertimbangkan karakteristik dan gaya belajar sehingga saya tidak dapat menerapkan aspek-aspek dari teori dan model dalam pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran peserta didik.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?Â
Setelah saya mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan Indonesia dan mendalami pemikiran Ki Hajar Dewantara. Saya menyadari bahwa saya belum menjadi guru yang berpihak pada peserta didik dan belum sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Maka, hal yang harus diubah yaitu pola pikir saya yang awalnya pembelajaran dengan metode seadanya saja berganti dengan melakukan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kesiapan, dan efektif dengan memperhatikan karakteristik dan perspektif sosiokultural. Menciptakan suasana pembelajaran yang merdeka. Sehingga, pembelajaran tersebut bisa menjadi pembelajaran yang konseptual dan berpihak pada murid sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara.Â
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?
Saya akan mempelajari konsep dari pemikiran Ki Hajar Deantara kemudia menerapkanya dalam pembelajaran. Memperbaiki konsep pembelajaran yang hanya berpihak kepada guru menjadi berpihak kepada peserta didik. Sesuai apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara "didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.". Dari kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara pendidikan tidak hanya berpacu pada satu konsep pembelajaran. Terdapat beberapa konsep pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan model pembelajaran yang harus dipahami sesuai dengan zamannya sebelum menerapkan kepada peserta didik. Lalu, menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka atau bisa dengan menerapkan prinsip Understanding by Design.
Saya juga akan berusaha untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran sesuai kebutuhan dan minat belajar mereka. Kemudian, dalam melatih kemandirian, saya  memberikan kebebasan mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan peserta didik, baik itu mandiri maupun kelompok dengan syarat bimbingan dan arahan. Tidak boleh peserta didik untuk dilepaskan begitu saja, karena mereka masih butuh fasilitator untuk menuntun peserta didik agar tidak terjerumus ke arah yang tidak benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
