Brebes (18/01/2023) Sadar atau tidak jumlah sampah plastik yang melimpah di Indonesia bukanlah kabar baik , apalagi sebagian besar bahan sisa tersebut belum bisa didaur ulang untuk produk baru.Â
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari yang lalu, dari 64 juta ton produksi sampah tahunan Indonesia, 15 persennya adalah sampah berbahan plastik atau setara dengan 9,6 juta ton per tahun. Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di Desa Pakijangan, Kabupaten Brebes.Â
Ketergantungan kita dengan plastik sebenarnya bisa dihentikan dengan banyak cara, salah satunya dengan mulai beralih kepada penggunaan kantong yang tidak hanya sekali pakai. Makin bergantung dengan plastik, maka produksi terhadap sampah bahan ini pun ikut meningkat..
Dalam mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN Undip Tim 1 Universitas Diponegoro Fakultas Sekolah Vokasi Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, Imma Rizkanur Fajarwati melakukan edukasi terhadap warga Desa Pakijangan terutama terhadap Ibu-Ibu dan Anak-Anak terkait penggunaan Tas Reusable yang berbahan baku dari kain.
Selain itu alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan sampah daur ulang seperti dari bungkus kemasan menjadi Tas Reusable. Hal ini karena penggunaan Tas Reusable dinilai sebagai upaya stop penggunaan sampah plastik.
Implementasi Green Environment salah satunya dengan penggunaan Tas Reusable. Tas yang berbahan dari kain dan dari bungkus kemasan perlu digunakan sekitar 50-100 kali untuk bisa memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan kantong plastik.Â
Maka, kehadiran Tas Reusable menjadi solusi dari pengurangan sampah kantong plastik karena lebih ramah lingkungan dengan konsep memperhitungkan dengan baik seluruh dampak mulai dari lingkungan, sosial dan ekonomi.