Mohon tunggu...
imma firman
imma firman Mohon Tunggu... -

j8rnalis warga Bulukumba

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tenaga Gizi dari Bulukumba Raih Penghargaan Nasional

31 Juli 2014   00:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

BULUKUMBA—Nasrawati SGz,tenaga nutrisi dari Puskesmas Bontobangung Kabupaten Bulukumba meraih penghargaan sebagai nutrisionis teladan mewakili Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai bentuk penghargaan, mewakili Puskesmas Bontobangung, ia akan menghadiri pertemuan di Jakarta pada tanggal 4 Agustus, sekaligus berkunjung ke istana presiden.

Nasrawati mengungkapkan, penghargaan tersebut diterimanya berkat inovasi yang dilakukannya dalam perbaikan gizi balita dengan pendekatan Positive Deviance. “Kegiatan dilakukan dengan makan bersama dengan pangan lokal serta konseling gizi dan kesehatan,” jelas Nasrawati, Rabu (30/07).

Kegiatan tersebut dilakukannya dengan memberi contoh makanan bergizi dari pangan lokal kepada masyarakat. Selain itu ada konseling gizi, imunisasi, materi kesehatan lingkungan, dan cara perawatan anak yang baik.

Dalam inovasinya, Nasrawati membantu menyiapakan sumber gizi bagi anak-anak yang berasal dari pangan lokal. Ia mengatakan, selama ini untuk program perbaikan gizi anak kita selalu bergantung pada program yang dibuat pemerintah. “Akibatnya, kalau anggaran dari Pemerintah habis, anak-anak kembali kena gizi buruk,” ucapnya. Dengan menggunakan pangan lokal, sumber gizi akan tetap terjaga tanpa menunggu bantuan Pemerintah.

Dalam menyiapkan sumber gizi keluarga, Nasrawati juga melakukan pemberdaayaan ke rumah-rumah dengan meminta warga memanfaatkan pekarangan untuk menanam sumber pangan bergizi. “Kami memberikan contoh anak miskin yang memiliki gizi bagus. Jadi untuk memperbaiki gizi tidak perlu mengeluarkan uang banyak,” katanya.

Kepala Puskesmas Bontobangung, Dokter Herawati pun mengungkapkan rasa sukacitanya. “Untuk memperbaiki gizi balita, ternyata ada kegiatan lain yang tidak membutuhkan anggaran besar dan tidak menimbulkan ketergantungan kepada program pemerintah,” ungkap dr Hera. Ia mengharapkan agar kegiatan ini bisa terus berlanjut. IRMAWATI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun