Mohon tunggu...
Imla Qolbi
Imla Qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Rakyat biasa

Membaca adalah caraku melihat dunia. Menulis adalah caraku mengabadikan peristiwa. Rumah lain di dunia maya ada di https://www.imlaqolbi.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Hal yang Membuat Skripsimu Lancar atau Memar

20 Mei 2023   20:51 Diperbarui: 20 Mei 2023   20:54 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah strata satu bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampangnya dua kali, susahnya sekali. Mengapa saya katakan demikian? Gampang, karena tugas-tugas dalam jenjang S1 lebih banyak yang dikerjakan secara berkelompok. Cukup satu atau dua yang mengerjakan, lainnya ikut nebeng nama. Itu sudah menjadi hal yang lumrah. Lalu susahnya di mana? Tentu saja tugas akhir yang akan menjadi penentuan lulus atau tidak. Skripsi.

Kuliah duduk selama enam semester ditambah pengabdian masyarakat selama satu semester, tidak akan membuatmu menyandang gelar sarjana jika kamu tidak bisa menyelesaikan skripsi. Ketika kita harus mencari permasalahan sendiri, mencari metode yang pas, melakukan penelitian, lalu membuat laporannya sendiri. Tiba-tiba kepala terasa mulai berputar tidak karuan. Aduh, kemana teori yang sudah dipelajari sekian semester?

Menurut pengalaman saya, mengerjakan skripsi juga gampang-gampang susah. Setidaknya, ada 4 hal yang bisa mempengaruhi apakah nantinya skripsimu berjalan dengan lancar atau justru memar.

Pertama: Judul

Hal pertama yang harus dilakukan dalam penyusunan skripsi adalah mencari judul. Kelihatannya mudah. Apa susahnya mencari judul? Tapi nyatanya tidak segampang itu. Judul yang diambil bisa menentukan apakah nantinya skripsi kita mudah dikerjakan atau justru sulitnya tidak karuan.

Menentukan judul tidak boleh sembarangan. Amati keadaan di sekitarmu. Lalu cari permasalahan yang sekiranya berhubungan dengan jurusan yang kamu ambil. Tentukan pula metode penelitian yang akan kamu gunakan, karena berbeda metode, terkadang berbeda juga diksi dalam judul yang diambil.

Pastikan kamu paham masalah apa yang akan kamu teliti dan bagaimana cara penelitiannya. Kalau langkah ini sudah dipikirkan sejak awal, ke belakang pengerjaan skripsi akan lebih mudah. Satu lagi, pastikan judul yang kamu ambil unik, atau setidaknya kalau judulnya hampir sama, belum ada yang mengambil objek penelitian yang sama.

Kedua: Referensi

Hal yang menentukan apakah skripsimu berjalan lancar atau memar selanjutnya adalah soal referensi atau bahan rujukan. Ini bisa menjadi masalah besar ketika judul sudah ACC, tapi ketika mengerjakan skripsi ternyata buku referensinya susah didapatkan. Pastinya kita akan kebingungan. Kita tidak bisa mengarang skripsi seperti mengarang novel. Harus ada rujukan yang pasti. Entah berupa buku, jurnal, ebook, majalah, artikel, atau yang lainnya.

Ketiga: Inspirasi

Nah, judul sudah didapatkan. Sempro sudah dilakukan. Tinggal melakukan penelitian dan penyusunan skripsi. Tapi inspirasi kok tidak mau datang. Ini permasalahan sebagian besar anak kuliah. Sudah satu jam standby di depan laptop, tapi tidak juga mulai mengetik. Bingung harus mulai menulis dari mana. Tiba-tiba ada panggilan telepon atau saudara main ke rumah, hilang sudah apa yang mau ditulis.

Saya juga terkadang demikian. Tapi saya bertekad bahwa setiap hari saya harus menulis skripsi walaupun hanya satu atau dua halaman. Biasanya, satu jam menulis skripsi, tiga jam nonton drakor. Jangan ditiru ya. Setidaknya setiap hari saya harus menengok skripsi. Supaya tidak lupa. Saya ikut pepatah Jawa saja. Alon-alon penting kelakon. Yang pasti, kalau judul yang diambil mudah, bahan referensinya pun mudah, tetap tidak akan selesai jika tidak ada kemauan dari kita untuk mengerjakan.

Keempat: Dosen Pembimbing/Dosbing

Ini yang paling ribet dan kadang menjengkelkan. Beja-beji kalau bahasanya orang Jawa. Syukur kalau dapat dosbing yang sabar, setia membimbing, dan mudah untuk ditemui. Bagaimana kalau dapat dosbing yang sebaliknya? Sudah terkenal killer, perfeksionis, susah ditemui pula. Sediakan saja banyak stok sabar.

Terkadang, skripsi sudah benar menurut kita, tapi masih salah menurut dosbing. Mending kalau hanya minta diperbaiki. Bagaimana kalau sudah di tengah-tengah tiba-tiba diminta ganti judul? Wah wah wah...

Syukurnya, saya tidak menemui hal tersebut. Saat mengerjakan skripsi, saya memang dapat dosbing yang cukup susah, karena dosbing saya terkenal teliti sekali. Sampai titik koma dan penyususnan kalimat dalam paragraf. Tapi alhamdulillah saya bisa memenuhi semua permintaan dosbing. Prinsip saya, mengerjakan skripsi haruslah tahu karakter dosbing. Selama saya masih bisa memenuhi saran dan permintaannya, akan saya lakukan. Akhirnya, skripsi pun di ACC.

Jadi, itulah 4 hal yang akan mempengaruhi apakah skripsimu lancar atau malah memar. Keempatnya harus diperhatikan. Dosbing mudah tapi referensi susah, skripsi akan lama selesai. Judul dan referensi mudah, tapi tidak segera dikerjakan, ya sama saja. Jadi, selamat mengerjakan bagi kamu yang sedang kencan dengan skripsian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun