Mohon tunggu...
Imla Qolbi
Imla Qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Rakyat biasa

Membaca adalah caraku melihat dunia. Menulis adalah caraku mengabadikan peristiwa. Rumah lain di dunia maya ada di https://www.imlaqolbi.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Indari Mastuti: Cara Membangun Grup WhatsApp Banjir Pesanan

25 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 25 Agustus 2022   08:34 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Maxmanroe.com

WhatsApp adalah salah satu aplikasi pengirim pesan yang paling sering digunakan. Cara mengoperasikannya yang terbilang mudah dan praktis membuat orang lebih suka menggunakan WhatsApp dibandingkan aplikasi lain. Ternyata, aplikasi ramah emak-emak ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan usaha online, seperti yang dilakukan oleh Indari Mastuti. Pendiri Indscript Creative ini sedang mengulik dan mendalami WhatsApp marketing untuk diajarkan kepada penggerak Sekolah Perempuan, baik yang baru awal jualan atau yang sudah punya usaha berjalan.

Salah satu yang harus dilakukan dalam WhatsApp marketing adalah dengan membuat kolam WhatsApp atau grup WhatsApp. Indari Mastuti sendiri mempunyai hampir seratus grup WhatsApp yang dibagi menjadi beberapa kategori. Mulai dari grup yang isinya orang-orang yang belum dikenal, grup peserta kelas-kelas online Indscript Creative, sampai grup pasukan reseller. Bahkan, Indari Mastuti bisa meraih omset ratusan juta, salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan WhatsApp.

Dalam Sarapan IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis) beberapa waktu lalu, Indari Mastuti membagikan trik jitu membangun grup WhatsApp untuk jualan online. Nyatanya, tidak mudah membuat dan mengelola grup. Ada cara-cara khusus agar grup tersebut selalu hidup, membuat penghuninya betah, dan akhirnya banjir pesanan. 

1. Undang Teman yang Sudah Dikenal


Sebagai seorang pebisnis online mempunyai grup sendiri adalah suatu keharusan. Namun, tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebelum membuat grup WhatsApp cobalah untuk mengikuti komunitas atau grup tertentu, melakukan networking dengan banyak orang serta rajin mengumpulkan database. Dari database tersebut barulah dibuatkan grup WhatsApp dengan Anda sebagai pemiliknya. 

Undanglah teman-teman yang sudah dikenal dahulu, misalnya teman dekat, keluarga atau teman di komunitas yang sudah dikenal baik. Jangan asal mengundang atau memasukkan orang yang tidak dikenal ke dalam grup. Salah-salah, dia bisa mengganggu kenyamanan grup. Selain itu, jika sudah kenal dengan pemilik grup, dia akan lebih enak untuk bertanya, dan ini dapat membuat grup menjadi lebih hidup.

2. Pelihara Grup WhatsApp dengan Cerita Sehari-Hari

Setelah membuat grup WhatsApp, tidak perlu bingung jika database hanya sedikit. Dengan database tersebut, grup WhatsApp juga bisa banjir pesanan jika dipelihara dengan tepat. Sebagai emak-emak pebisnis online memang harus pandai bercerita kepada orang lain, dan cerita ini bisa digunakan untuk memelihara grup WhatsApp agar tidak mati suri. Cobalah untuk menceritakan pengalaman sehari-hari agar anggota grup yang lain bisa saling berinteraksi.

Indari Mastuti mengatakan tidak perlu ahli dalam bidang tertentu baru bisa membangun grup WhatsApp. Apalagi untuk emak-emak yang setiap hari hanya di rumah. Oleh karena itu, isilah grup WhatsApp tersebut dengan membagikan cerita pengalaman sehari-hari. Lebih baik lagi jika ada tips-tips dalam jualan atau ketika menghadapi pelanggan. 

Namun, hal ini harus dilakukan secara terus-menerus. Jika selalu aktif di grup, lama-lama orang lain akan mengenalnya dan menjadikannya tempat bertanya. Ini bisa menjadi peluang bagus agar grup WhatsApp banjir pesanan. 

3. Buat Peraturan di Grup WhatsApp

Yang sering terjadi ketika membuat grup WhatsApp sendiri adalah ketika tiba-tiba anggota grup yang lain juga jualan, kemudian dia membagikan iklan jualannya di grup. Untuk menghindari hal ini buatlah peraturan dalam grup tersebut. Anda berhak untuk membuat peraturan sendiri karena grup tersebut adalah milik Anda. Berikan edukasi bahwa grup tersebut hanya digunakan untuk sharing dan berbagi pengalaman, bukan untuk iklan jualan orang lain. 

Dengan demikian, grup akan lebih tertib dan dapat menghindarkan dari persaingan. Kalau perlu, atur jadwal kapan grup dibuka, kapan grup dikunci, kapan waktunya sharing, dan sebagainya. Inilah yang dilakukan Indari Mastuti dalam grup penggerak Sekolah Perempuan Indscript Creative.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun