Emmeril Kahn Mumtadz adalah seorang anak pada umumnya yang tiba-tiba menjadi pembicaraan banyak ibu-ibu di Indonesia. Dahulu, Eril, begitu panggilan sapaannya, tidak dikenal banyak orang. Kisah Eril mencuat dan langsung menjadi buah bibir ketika dirinya dikabarkan hilang saat berenang di sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022.Â
Media begitu gencar memberitakannya karena Eril adalah putra sulung gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Saat kejadian berlangsung, Eril diketahui masih menjalani tahap akhir studi di salah satu universitas di Bandung.Â
Setelah peristiwa tersebut, terbitlah beberapa buku yang mengangkat kisah Eril, salah satunya buku Dear, A Eril yang diterbitkan oleh Indscript Creative. Berikut ini cerita proses penerbitan buku Eril dan latar belakang penulisannya.Â
Indscript Creative Membuat Buku Antologi tentang Eril
Ketika dikabarkan hilang di sungai Aare, Swiss, Eril langsung menjadi buah bibir di berbagai media. Tidak hanya itu, semua lini kehidupannya dari sekolah sampai kuliah termasuk kegiatan sosialnya ikut terekspos, sehingga banyak fakta menarik pun diketahui dari kehidupan seorang putra gubernur Jawa Barat.
Tidak disangka, kisah Eril yang banyak diliput media menggerakkan hati banyak netizen, termasuk ibu-ibu yang melihatnya. Kebaikan Eril semasa hidupnya menggetarkan hati mereka sehingga tidak hanya keluarga yang merasa kehilangan, tetapi juga ibu-ibu yang mengetahui kisahnya. Bagaimanapun, perasaan orang tua yang ditinggal pergi oleh anaknya jauh lebih berat daripada anak yang ditinggal pergi orang tuanya.
Oleh karena itu, Indari Mastuti, selaku founder dari Indscript Creative kemudian memunculkan ide untuk membuat buku antologi tentang kisah Eril.Â
Tentang kehilangan seorang anak yang disayangi, juga kebaikan Eril yang tidak pernah hilang walaupun dirinya dinyatakan hilang. Buku Eril ini adalah bentuk kasih sayang seorang ibu yang bahkan tidak mengenal sosoknya, dan hanya mengetahui kisah-kisah kebaikannya.
Penyerahan Buku Eril kepada Keluarga
Saat ide untuk membuat buku antologi ini disampaikan Indari Mastuti kepada seluruh ibu-ibu yang tergabung dalam Indscript Creative, ide ini langsung mendapat sambutan hangat dari penulis-penulis Indscript. Mereka antusias ingin ikut menulis dalam buku antologi ini. Dalam waktu kurang dari seminggu, buku Eril langsung masuk ke meja editor dan selanjutnya proses cetak.
Tak butuh waktu lama, buku Eril selesai cetak dan diserahkan secara simbolis kepada keluarga almarhum, Ibu Atalia dan Kang Emil. Bersama sahabatnya, Fifie Rahardja, Indari Mastuti menyerahkan buku tersebut dengan tangis yang tidak bisa dibendung. Buku ini selanjutnya dijadikan sebagai salah satu hampers yang dibagikan kepada tamu undangan pada peringatan 40 hari meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz.
Buku Eril ini selain mendapat sambutan baik dari penulisnya sendiri maupun keluarga Eril, juga mendapat sambutan baik dari rekan dan sahabat Indari Mastuti. Banyak yang menyumbang untuk biaya cetak buku ini. Seperti yang dilakukan Fifie Rahardja, founder dari Larasatie Indonesia yang baru-baru ini me-launching aplikasi SLDP (Sahabat Larasatie Development Program), sekaligus sahabat Indari Mastuti. Jika ada yang ingin memiliki buku Eril, bisa dibeli di Tokopedia.