Ingin Tinggal di Korea? Ketahui 3 Perbedaan Kehidupan Korea dan Indonesia

Korea Selatan adalah sebuah negara kecil di Asia Timur. Negara yang ibu kotanya di Seoul ini menjadi negara yang cukup dikenal dunia karena industri hiburannya. Sejak K-drama dan K-pop mendunia dan menjadi salah satu hiburan yang diminati, banyak orang yang ingin mengunjungi negara ini, bahkan mungkin ingin tinggal di Korea Selatan.  

Seperti yang bisa dilihat di drama, Korea Selatan merupakan negara yang memesona. Pemandangan alam, kebudayaan lokal, dan wisata kuliner menjadi magnet yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Korea. Bagi perempuan yang ingin mempercantik diri, negara yang terkenal dengan kimchi-nya ini juga menjadi salah satu tujuan utama.

Namun, jika ingin memutuskan untuk tinggal di Korea, agaknya harus memikirkannya secara matang. Dibalik semua keindahan yang ditawarkan, nyatanya hidup di Korea tidaklah semudah yang dibayangkan. Berikut ini adalah tiga perbedaan kehidupan di Korea dan Indonesia.

1. Korea adalah Negara yang Sulit Dihidupi

Jika diperhatikan di peta, Korea Selatan adalah negara yang memanjang dari bawah ke atas, sedangkan Indonesia adalah negara yang memanjang dari barat ke timur. Selain itu, di Korea ada empat musim, sedangkan di Indonesia hanya dua musim. Hal ini menyebabkan di Korea tanahnya lebih sulit untuk ditanami dibandingkan Indonesia. Apalagi, wilayahnya lebih banyak yang berupa pegunungan. Oleh karena itu, yang bisa dijual adalah sumber daya manusianya.

Hal ini menyebabkan Korea menjadi negara yang sulit dihidupi. Naluri untuk bertahan hidup menjadikan orang Korea lebih kompetitif dan saling berlomba untuk menjadi yang terbaik, sehingga negara ini menjadi negara yang sensitif dengan isu keadilan.

2. Korea Hanya Memiliki Satu Ras

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, seperti Jawa, Sunda, Batak, Dayak, dan lain-lain, sedangkan Korea hanya memiliki satu ras saja. Bayangkan jika ada sekelompok orang yang semuanya menjual jeruk. Apa yang akan terjadi? Persaingan di antara penjual jeruk akan lebih ketat dibandingkan jika menjual barang yang berbeda-beda.

Hal ini menyebabkan hidup di Korea lebih sulit karena setiap hari mereka harus bertahan hidup dan bersaing dengan banyak orang. Tingkat stres akan semakin tinggi, dan perbedaan antara orang yang status sosialnya tinggi dengan yang ada di bawah akan semakin kentara.

3. Indikasi Sukses di Korea Sangat Sempit

Semua hal di Korea Selatan berpusat di Seoul. Orang Korea menganggap, bahwa jika bisa kuliah di Seoul, mempunyai rumah di Seoul, dan mempunyai pekerjaan di Seoul, berarti dia sukses. Tentu tidak semua berpikiran demikian. Namun, anggapan ini menciptakan ketidakseimbangan antara Seoul dan kota-kota di luar Seoul. Fenomena ini menyebabkan banyak anak muda yang pergi ke Seoul untuk mengejar kesuksesan, sehingga sangat sedikit anak muda yang tinggal di kota-kota kecil di luar Seoul.

Itulah beberapa informasi tentang kehidupan di Korea Selatan. Sangat berbeda dengan Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan beragam suku budaya. Kesuksesan di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh Jakarta sebagai ibu kota. Selain Jakarta, masih banyak peluang dan kesempatan bagi anak muda untuk meraih kesuksesannya. 

Korea memang negara yang maju, baik dari segi teknologi, kedokteran, pendidikan, maupun hiburannya. Sikap kompetitif dalam bekerja juga dapat meningkatkan daya saing. Namun, jika hal itu terjadi setiap hari, tingkat stres yang dihadapi tentu semakin tinggi, sehingga lebih mudah merasa depresi.