Mohon tunggu...
Imla Qolbi
Imla Qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Rakyat biasa

Membaca adalah caraku melihat dunia. Menulis adalah caraku mengabadikan peristiwa. Rumah lain di dunia maya ada di https://www.imlaqolbi.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kebahagiaan dalam Duka Kepulangan Emmeril Kahn Mumtadz, Pengakuan Ridwan Kamil Bersama Mata Najwa

20 Juli 2022   10:46 Diperbarui: 20 Juli 2022   10:46 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Emmeril Kahn Mumtadz? Berita tentang laki-laki berusia awal dua puluhan ini viral di media sosial setelah dinyatakan hilang saat berenang di sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022 yang lalu. Eril, begitu sapaan akrabnya, adalah putra sulung dari gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Saat peristiwa itu terjadi, Eril dan keluarga sedang berlibur ke Eropa sekaligus mencari tempat kuliah untuk adiknya.

Setelah pihak keluarga dan kepolisian setempat melakukan pencarian selama tujuh hari, pihak keluarga menyatakan bahwa Eril telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarga, semua masyarakat Indonesia turut berduka atas kepergiannya. Banyak yang mendoakan supaya jenazah Eril segera ditemukan. Atas kehendak Allah SWT, seminggu berselang sejak Eril dinyatakan meninggal, jenazahnya ditemukan oleh warga setempat yang sedang melintas.

Kini, setelah hampir dua bulan Eril berpulang, Mata Najwa berkesempatan untuk bertemu dengan Ridwan Kamil dan Atalia secara langsung. Setelah berduka atas kepergian Eril, untuk pertama kalinya keluarga siap membuka diri kepada media.

Ridwan Kamil: Eril Tidak Seperti Biasanya 

Ridwan Kamil dan Atalia menceritakan tentang sikap manis Eril yang tidak seperti biasanya pada keluarga beberapa waktu sebelum peristiwa itu terjadi. Putranya yang biasanya tidak suka difoto, saat liburan ke Eropa bersama keluarga tiba-tiba berubah menjadi anak yang suka sekali ber-swafoto. Ratusan bahkan ribuan foto yang diambil, sebagian besar berisi foto dirinya. Hampir di setiap belokan jalan yang ditemuinya, Eril menyempatkan untuk berfoto.

Bukan hanya itu, Atalia menuturkan, Eril yang biasanya tidak suka wewangian, tiba-tiba menjadi suka wewangian. Eril secara bergantian menghabiskan waktu berjalan berdua saja dengan ayahnya, kadang dengan ibunya, dan kadang dengan adiknya. Dia juga menjadi lebih memperhatikan penampilan, harus memakai baju apa, dan sebagainya. Padahal Eril biasanya hanya ikut saja apa yang disiapkan ibunya. Semua sikap Eril yang tidak seperti biasanya ini seakan-akan menjadi pertanda bahwa dia ingin memberikan kenangan manis sebelum meninggalkan dunia.

Jenazah Eril Ditemukan, Seperti Mukjizat Bagi Ridwan Kamil

Saat terdengar berita bahwa jenazah putranya ditemukan, Ridwan Kamil yang menjemput jenazah anaknya sudah bersiap dengan skenario terburuk. Ridwan Kamil tahu bagaimana kondisi jenazah yang hilang dalam tiga hari, lima hari, sampai tiga puluh hari. Walau begitu, dirinya tetap ingin bertemu dengan jenazah anaknya, apapun kondisinya.

Tidak disangka, ketika Ridwan Kamil sampai di tempat jenazah Eril berada, petugasnya tidak ada yang menggunakan masker karena memang tidak bau selayaknya jenazah yang sudah lama hilang. Ketika membuka jenazah anaknya, Ridwan Kamil tidak bisa menahan tangis. Namun, terselip rasa bahagia ketika melihat bahwa jenazah anaknya utuh, tidak bau, dan justru tercium wangi tumbuhan. Untuk jenazah yang hilang selama empat belas hari, baginya ini seperti mukjizat.

Seperti itulah manusia. Kita tidak tahu kapan ajal menjemput dan bagaimana ajal akan menjemput. Yang bisa kita lakukan hanyalah menyiapkan diri. Kepulangan Eril, walau meninggalkan duka mendalam, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam. Walau duka akan kepulangan putranya masih ada, tetapi momen-momen terakhir bersamanya adalah kenangan manis yang tidak terlupakan.

Kebaikan-kebaikannya semasa hidup juga menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat umum, khususnya untuk keluarga yang ditinggalkan. Atalia mengatakan bahwa sekarang dirinya lebih menyibukkan diri dengan sesuatu yang lebih bermakna. Jika ada bencana misalnya, maka dia ingin menjadi yang pertama mengulurkan tangan.

Emmeril Kahn Mumtadz, anak muda yang sudah menghadap Ilahi ini meninggalkan nama yang akan selalu dikenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun