Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bung Denny, Oh.......Lapas Sarang Narkoba

4 April 2012   22:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:01 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denny, oh Denny Indrayana......
Engkau adalah seorang Wakil Menteri di negeri ini.

Lebih dari 3 dekade lalu anak bangsa di negeri ini dibungkam untuk menyuarakan apa yang ada di pikirannya terkait tekanan para penguasa kala itu.
Media massa pun kebanyakan bak kerbau dicocok hidungnya oleh tangan-tangan penguasa Orde Baru. Yang berani menentang, dibredel, selesai, hilang dari peredaran.

Masa itu berlalu. Reformasi seolah memberikan semangat dan kekuatan yang membuat tiap orang dan berbagai media massa berani bicara apa adanya mengkritik tindakan penguasa, bahkan cenderung seenaknya.

Bung Denny, anda seorang yang berani, namun berada di era yang tak tepat. Buktinya, anda jadi bulan-bulanan media terkait dugaan tindakan anda di Lapas Kelas II Pekanbaru. Padahal di negeri ini banyak kejadian serupa yang ditutup-tutupi oleh banyak pihak termasuk media. Karena Bung Denny merupakan seorang publik figur yang sedang 'tenar', maka asas the bad thing is the good news berlaku.

Saya setuju dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin yang mengatakan masalah Wamen, Denny Indrayana, adalah terlalu dibesar-besarkan. Lagi pula terkait dugaan pemukulan terhadap salah seorang Sipir di Lapas Kelas II Pekanbaru itu, kesaksiannya baru dilakukan oleh Sipir yang bersangkutan. Kalau pun benar Wamen melakukan penamparan, wajar. Lapas itu dibawah Kemenkum dan HAM dimana Denny Indrayana adalah Wakil Menteri. Artinya tamparan yang dilakukan Denny terhadap Sipir Darso Sihombing, adalah tamparan seorang Atasan terhadap anak buahnya yang dianggap tidak taat.

Tujuan Bung Denny Indrayana ini melakukan penggerebekan ke Lapas adalah untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan terhadap peredaran narkoba disana, yang sudah dianggap sangat serius. Berita yang justru mengemuka disebar luaskan oleh media adalah terkait penamparan, bukan berita upaya dan usaha baik Wamen.
Yang parah lagi terkait masalah penamparan tersebut, Badan Narkotika Nasional (BNN) membekukan sementara kerjasama dengan Kemenkum HAM terkait masalah pemberantasan narkotika.
Mestinya upaya dan usaha untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika di lingkungan Lapas itu, adalah menjadi tugasnya BNN ataupun BND (Badan Narkotika Daerah). Kemana BNN dan BND selama ini sehingga peredaran narkotika di Lapas tetap saja marak ? Tidak saja BNN, tapi hingga ke BND pun jarang terdengar gaungnya terkait pemberantasan narkotika, padahal berita di banyak media hampir setiap hari selalu ada terkait narkotika atau narkoba. Jangan-jangan pembentukan Badan ini hanya formalitas saja. Buktinya pihak kepolisian lah yang lebih giat dan intens bekerja memberantas peredaran narkotika ketimbang BNN ataupun BND.

Kembali ke soal Denny Indrayana, saya kira ini menyangkut pengalihan isu untuk menutupi ketidak berdayaan pemerintah dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika, yang tidak saja di lingkungan Lapas, tapi juga di masyarakat.
Untuk Bung Denny, lakukan saja apa yang menurut anda baik dan berguna bagi bangsa ini. Jika tindakan buruk anda yang 'sepele' itu dianggap tidak baik dan lebih mengemuka daripada tindakan baik anda yang lain, tak perlu kecewa, karena itu merupakan dinamika dan salah satu konsekuensi dari pekerjaan saja.

Bung Denny, ingatlah akan lagu 'Kotabaru gunungnya bamiga, ombak manampur di sala karang', bayangkan sejenak kampung halaman anda itu yang sudah cukup lama anda tinggalkan. Lagu untuk pengantar tidur anak tempo doeloe itu adalah public domain yang sangat terkenal di seantero negeri ini. Dengan kiprah Bung Denny sekarang ini, semoga anda bisa sama terkenalnya dengan lagu itu, meski tak setiap orang mengetahui dimana letak Kotabaru, kampung halaman itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun