Judi berupa tebak angka, atau biasa lebih dikenal dengan nama Toto Gelap (Togel), rupanya masih marak dimana-mana. Kalau dulu di era pemerintahan Orde Baru malahan dilegalkan oleh pihak pemerintah melalui kegiatan yang berkedok sumbangan untuk pembiayaan dan pengembangan olahraga. Kita tentu masih ingat dulu yang namanya PORKAS, berupa tebak angka, ada yang memplesetkan dengan kepanjangan Peras Otak Rencana Kaya Akhirnya Sinting. Kemudian diganti dengan nama SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) berupa tebak huruf, ada juga yang memplesetkannya menjadi Sisca Datang Sudomo Berlutut (Sudomo, Mantan Pangkopkamtib era Soeharto, sedangkan Sisca adalah mantan istrinya). Warga di era itu tiap malam ramai menunggu waktu pemutaran yang disiarkan melalui radio. Mereka tak merasa was-was atau takut ditangkap polisi, karena judi tebak-tebakan itu dilegalisasi oleh pemerintah. Adapun Togel, judi yang sama juga main tebak ini, tentu saja dilarang. Menurut beberapa informasi, pemutaran angka Togel ini mengikuti angka taruhan pacuan kuda di Singapore. Dalam seminggu terdapat 5 hari pemutaran. Cara menebak angka pun bermacam-macam. Ada yang berpendapat angka yang keluar itu dapat dihitung putarannya dengan mengutak-atik angka dari 0 hingga 9. Kebanyakan angka yang ditebak (dibeli) terdiri dari 2 angka yang kemungkinan tepat tebakan 1/100, 3 angka dengan kemungkinan tepat 1/1000, dan 4 angka yang kemungkinannya 1/10000. Bila tebakan tepat 2 angka, akan dibayar Rp 60 ribu, untuk 3 angka Rp 350 ribu, dan 4 angka Rp 2,5 juta. Ada pula yang berpendapat angka Togel itu termasuk angka gaib atau ajaib. Sehingga tak sedikit dari para pecandu Togel yang pergi ke dukun untuk minta petunjuk, menggunakan cara-cara magis yang tak masuk di akal seperti memanggil roh/arwah orang mati melalui media jailangkung, atau malahan ada yang menanyakannya kepada orang yang dianggap tak waras alias orang gila. Selain cara-cara seperti diatas, ada pula pecandu Togel yang menebak angka dengan menterjemahkan/menafsirkan mimpi yang dialami maupun mimpi orang lain (semoga masih bisa bermimpi dan tak kehabisan stock mimpi, hehehe.......) Ada-ada saja, dan aneh-aneh saja, atau ada saja yang aneh :lol: Perihal tebak angka Togel ini, keberadaan dan kontinuitasnya ternyata ikut dibantu oleh banyak media, terutama media cetak baik koran harian, namun kebanyakan koran mingguan yang rutin memuat kode atau ramalan angka Togel setiap edisinya. Saya menemui terdapat koran mingguan yang berbasis di Jawa Timur, yang tiap edisinya memuat ramalan angka Togel, sebut saja koran mingguan BID, Ter, Mem, SP, L, RM, dan banyak lagi yang tak mungkin saya sebut semuanya. Pemuatan ramalan angka Togel ini seolah sudah menjadi trade mark koran mingguan terbitan Jawa Timur. Memang tampaknya ini untuk semacam daya tarik bagi para pembeli koran. Mau coba ikut menebak Togel ? Nih aku kasih angkanya, sekalian 4 angka; 1234 dibolak-balik, beli saja sampai angka itu keluar. Kalau lepas jangan salahkan saya, bila mau angka jitu, WANI PIRO ? :lol:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H