"Maksud Aki bagaimana ?" Jarwo bingung, padahal Ia melihat banyak orang yang beruntung kehidupannya namun melupakan Tuhan.
"Bisa saja Kamu memanjatkan doa namun Kamu sendiri tak mengetahui apa sebenarnya arti dan makna doa yang Kamu baca itu," jawab Aki Dalang yang kali ini tampak mulai serius.
"Tolong dijelaskan Ki," pinta Jarwo sambil memperbaiki posisi duduknya agar bisa mencerna apa yang akan disampaikan oleh Aki Dalang.
"Aku pastikan Kamu berdoa dalam bahasa yang Kamu tak memahaminya. Kamu cuma membaca doa tanpa mengetahui apa arti dan maksud doa itu, kan ?" tanya Aki Dalang.
Jarwo cuma mengangguk.
"Nah itu dia. Kamu selama ini tak berusaha mencari tahu apa arti dan maksud doa yang Kamu baca dan panjatkan kepada Tuhan itu," lanjut Aki Dalang.
Jarwo hanya menyimak.
"Berdoa itu mestilah dengan bahasa yang Kita mengerti, atau setidaknya meski bukan bahasa ibu kita tapi Kita mengerti arti dan maksudnya. Yang namanya Tuhan itu sudah pasti mengerti bahasa apapun yang kita pergunakan untuk berkomunikasi denganNya, karena Tuhan itu tak berbangsa dan berbahasa tertentu," Aki Dalang berpanjang lebar.
Jarwo mengangguk-angguk seperti burung Kutilang di pucuk pohon cemara mendengar penjelasan yang diberikan olleh Aki Dalang. Dan ujung-ujungnya giliran bayar minum dan sarapan Mereka pagi ini menjadi tanggungan Jarwo, hitung-hitung konpensasi atas ceramah yang disampaikan Aki Dalang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H