Beberapa waktu lalu pemberitaan di berbagai Media ramai dengan berita mengenai 2 Kader Partai Nasdem. Yang pertama membuat banyak orang tercengang adalah pemberitaan mengenai Kader Nasdem, yang juga seorang Advokat kondang, OC Kaligis. Betapa tidak, orang yang setiap harinya mengurusi permasalahan hukum, membela hak banyak orang (kilen) di depan hukum; justru tersandung masalah hukum itu sendiri.
Yang kedua, pemberitaan kembali ramai oleh seorang Kader Partai Nasdem lainnya; Patrice Rio Capela yang merupakan Sekjen Partai Nasdem. Permasalahan PRC ini masih ada kaitannya dengan yang menimpa OC Kaligis.
Tapi sudahlah, keduanya sudah menjalani proses hukum.
Saya disini cuma bermaksud ingin meningingatkan para penikmat berita yang masih terkait Kader Partai Nasdem yang mana Ketua Umumnya tak lain adalah Surya Paloh. Sosok seorang Ketua Umum yang sangat mudah dikenali dengan orasinya yang meledak-ledak, dan idealismenya melalui Partai yang sangat menarik simpati yakni Restorasi Indonesia.
Saya ingin mengajak kita semua mundur ke belakang (flashback) beberapa bulan sebelum masalah hukum menimpa kedua Kader Partai Nasdem. Para penikmat berita tentu masih ingat pemberitaan Media terkait ditetapkannya 2 Bupati sebagai Tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri. Satu orang dari Tersangka tersebut merupakan Kader Partai Nasdem juga, atau tepatnya Bupati Kotabaru Kalimantan Selatan, Irhami Ridjani Rais.
Pada saat Irhami Ridjani Rais ditetapkan sebagai Tersangka itu, ia masih menjabat sebagai Bupati Kotabaru Kalimantan Selatan, dan juga statusnya masih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Propinsi Kalimantan Selatan. Bareskrim Mabes Polri menetapkan status Tersangka atas Irhami Ridjani Rais dengan dugaan melakukan tindak pidana pemerasan terhadap satu perusahaan produsen semen yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kotabaru dimana ia menjadi Bupatinya.
Namun hebatnya Irhami Ridjani Rais ini tak menjalani proses hukum seperti yang dijalani oleh OC Kaligis dan Patrice Rio Capela. Beberapa kali mendapat panggilan pihak Kepolisian saja ia bisa mangkir. Dan lebih hebatnya lagi ia malah mendapat dukungan dari Partai Nasdem yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusungnya sebagai Calon Bupati Kotabaru untuk Periode 2016-2021.
Ini jelas mengundang tanda tanya besar, terutama pada benak banyak warga di Kabupaten Kotabaru. Mantan orang nomor 1 di Kabupaten Kotabaru ini bisa sedemikian hebatnya melebihi OC Kaligis dan Patrice Rio Capela. Dan warga Kotabaru pun sebenarnya tak tinggal diam. Melalui beberapa Ormas atau LSM sempat beberapa kali melakukan unjukrasa mempertanyakan dan mendesak pihak Kepolisian agar mengambil tindakan dan memproses hukum terhadap Irhami Ridjani Rais; unjukrasa ke Polres Kotabaru dan Polda Kalimantan Selatan.
Upaya dari elemen masyarakat terhadap Irhami Ridjani Rais ini tak membuahkan hasil apapun. Mereka seperti membentur tembok kokoh. Mantan Bupati Kotabaru ini tampaknya terlalu kuat untuk bisa diproses, apalagi adanya pernyataan dari Mabes Polri terkait penundaan proses hukum terhadap para Tersangka yang sedang mengikuti pencalonan diri sebagai Kepala Daerah, maka melenggang lah Irhami Ridjani Rais sebagai Calon Bupati Kotabaru.
Harapan warga Kabupaten Kotabaru menjadi tipis terhadap kelanjutan proses hukum Mantan Bupatinya ini yang kembali mencalonkan diri untuk kembali berkuasa. Jika pasca Pemilukada nanti permasalahan hukum atas Mantan Bupati Kotabaru itu tak lagi berlanjut, atau hilang sama sekali, maka 1 poin negatif akan dilekatkan oleh warga Kotabaru ke tubuh Polri; bahwa Kepolisian tak memiliki goodwill yang serius terhadap penegakan hukum (law enforcement), dan ini tentu mencederai rasa keadilan bagi setiap anak bangsa di negeri ini.
Saya pribadi berpikir Mantan Bupati Kotabaru ini jauh lebih hebat ternyata dari seorang OC Kaligis dan Patrice Rio Capela.