Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

2+2=5, 6, Atau Terserah

10 April 2013   11:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan seorang ayah kepada anaknya;


  • Carilah duit yang banyak dengan cara apapun, benar atau salah, karena orang-orang banyak duit pasti dapat berbuat apa saja termasuk membeli hukum dan membayar para oknum penegak hukum.
  • Ketahuilah anakku, di negeri ini banyak sekolah yang mengajarkan berbagai hukum, tapi sebenarnya hukum itu cuma dipelajari, bukan untuk diterapkan.
  • Tak perlu sekolah untuk belajar hukum; karena tujuannya bukan untuk menegakkan hukum, tapi untuk menyiasati dan mempermainkan hukum.
  • Mereka yang mengerti hukum bukan untuk mencari dan memperoleh kebenaran, tapi pembenaran.
  • Belajarlah hukum alam; hukum ini sangat adil, karena hukum inilah yang tak terbantahkan.
  • Kuasailah hukum rimba; gunanya agar kau tahu dan mengerti bagaimana harus mengalahkan musuh-musuhmu.
  • Jangan belajar hukum karma; hukum ini tidak jelas, dan tidak adil, karena menghukum orang yang tak berbuat disebabkan oleh perbuatan seseorang yang bertalian darah dan keturunan.
  • Lebih baik belajar dan menguasai hukum dagang, karena hukum ini lebih hebat daripada matematika. Jika dalam matematika 2+2 = 4, maka dalam ilmu hitung hukum dagang; 2+2 = 5 atau 6, terserah mau berapa saja, karena jika sama dengan hasil matematika, engkau tidak akan untung dalam berdagang.
  • Sebelum meninggal dunia, sebaiknya engkau belajar dan menguasai hukum waris. Ini penting, segala peninggalanmu perlu diwariskan kepada orang yang tepat, apakah itu anak, istri, saudara, istri simpanan, dan lainnya, termasuk mewariskan segala hutang.
  • Hukum yang tak perlu dipelajari adalah hukum kausal; sebab akibat, karena hukum ini sudah dikuasai sejak engkau belum lahir ke dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun