Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Amru Bin Ash; Sang Pembebas Mesir

31 Juli 2012   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam jajaran panglima perang di jaman khalifah rasyidin, nama Amru Bin Ash, tak pelak lagi dapat disejajarkan dengan nama panglima perang Islam lainnya, yakni Khalid Bin Walid.

Amru Bin Ash Bin Wa'il Bin Hisyam (583-664 M), merupakan seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Julukan bagi Amru Bin Ash adalah "Pembebas Mesir."
Ketika pasukan perintis tentara Islam memasuki wilayah Mesir kala itu, merupakan jajahan dari Romawi, sementara perjuangan penduduk untuk menentangnya tidak membuahkan hasil apa-apa. Maka tatkala dari tapal batas kerajaan-kerajaan itu bergema suara takbir dari pasukan-pasukan yang beriman: “Allahu Akbar, Allahu Akbar“, mereka pun dengan berduyun-duyun segera menuju fajar yang baru terbit itu lalu memeluk Agama Islam yang dengannya mereka menemukan kebebasan mereka dari kekuasaan kisra maupun kaisar.

Amru Bin Ash ketika masih belum memeluk Islam, cukup menyusahkan perjuangan Rasul SAW dalam menyebarkan Islam di Kota Makkah.
Oleh sebab itu, Rasul SAW selalu berdoa dan memohon kepada Allah agar menurunkan azabnya pada mereka. Tiba-tiba, tatkala beliau berdoa dan memohon, turunlah firman Allah: "Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim." (QS Ali Imran: 128)
Rasul SAW memahami bahwa maksud ayat itu ialah menyuruhnya agar menghentikan doa permohonan azab dan menyerahkan urusan mereka kepada Allah semata.

Amru Bin Ash masuk Islam bersama-sama dengan Khalid Bin Walid yang terkenal dengan julukan Syaifullah (Pedang Allah).
Ketika terjadi konflik kekuasaan antara khalifah Ali Bin Abu Thalib, Amru Bin Ash mengambil posisi memihak kepada Muawiyah Bin Abu Sufyan. Untuk itu beliau kemudian diangkat menjadi Gubenur Mesir setelah sebelumnya dipecat oleh khalifah Utsman Bin Affan.
Amru Bin Ash pernah melakukan tindakan kontroversial; meletakkan al qur'an di ujung tombak untuk menghentikan serangan khalifah Ali Bin Abu Thalib ketika terjadi peperangan dengan tentara Muawiyah yang dipimpin oleh Amru Bin Ash, sedangkan seorang sahabat Rasul SAW lainnya, Abu Musa Al Asy'ari berada di pihak khalifah Ali sebagai panglima perang pula.

Sumber : wikipedia & republika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun