Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terima Kasih Kepada Al Khawarizmi Untuk Angka Nol

26 Juni 2012   13:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masih duduk di SD puluhan tahun lalu, saya diperkenalkan oleh guru dengan angka Romawi. Namun angka Romawi yang diperkenalkan ke saya dan juga teman-teman sekelas pada waktu itu, seingat saya cuma sampai hitungan ribuan; yang mana seribu = 1 ribu dilambangkan dengan huruf/abjad/alfabet kapital M.

Angka Romawi sebelumnya yang sudah diperkenalkan guru kami, adalah 1 = I (huruf kapital i), V = 5, X = 10, L = 50, C = 100, dan D = 500.
Otak anak kecil saya waktu membayangkan jika ingin menulis angka 9.000, maka mesti menuliskan hurf M secara berderet seperti ini; MMMMMMMMM, cukup ribet.
Ini belum jika misalkan kita ingin menuliskan angka, misalnya 9.999, berarti tulisannya mesti begini; MMMMMMMMMIM. Bagaimana kalau kita ingin menuliskan angka 1 juta = 1.000.000, berarti kita mesti menuliskan huruf kapital M sebanyak 1.000 kali (?) Mungkin kompasianer ada yang tahu angka 1 juta dalam angka Romawi ?

Untunglah kita tak menggunakan angka Romawi untuk berhitung ataupun menghitung. Digunakan untuk proses menambah, mengurang dan perkalian saja sulitnya minta ampun, apalagi misalnya digunakan untuk membagi. Misalnya saja 10 dibagi 3, yang jika menggunakan angka kardinal (cardinal number) hasilnya adalah 10/3 = sepuluh per tiga atau bila didesimalkan menjadi 0,3.

Untuk kemudahan yang sudah kita dapatkan dan rasakan dalam berhitung dan menghitung, angka 0 (nol) sangatlah punya peranan penting. Angka 0 (nol) ini tak dikenal dalam angka Romawi.
Adalah ilmuwan Muslim, Al Khawarizmi, atau lengkapnya Abu Ja'far Muhammad in Musa Al Khawarizmi yang lahir pada tahun 780 M/194 H di Khawarizi (sekarang Khiva) Uzbekistan, yang menemukan angka 0 (nol) tersebut.

Dunia patut berterima kasih kepada ilmuwan Muslim tersebut, yang memudahkan termasuk kita semua dalam melakukan penghitungan.
Dulu sebelum Al Khawarizmi memperkenalkan angka 0 (nol), para ilmuwan menggunakan semacam daftar yang membedakan satuan, puluhan ratusan, ribuan dan seterusnya. Daftar yang dikenal sebagai Abajus itu berfungsi menjaga setiap angka dalam bilangan agar tidak saling tertukar dari tempat atau posisi mereka dalam hitungan. Sistem ini berlaku hingga abad ke-12 Masehi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun