Shalat tidak wajib membaca surah al Fatihah. Shalat wajib boleh dikerjakan sebelum waktunya. Shalat wajib lima waktu bisa dikerjakan secara jama' sekaligus. Membayar Rp 250 ribu kepada Khalifah. Kemudian oleh Khalifah yang bersangkutan akan dibawa menemui Sang Guru di Gowa (Sulawesi Selatan) untuk dibai'at sebagai pengikut. Setelah dibai'at, akan diberikan kartu sebagai tanda anggota. Dengan telah mendapatkan kartu tersebut, anggota dijamin masuk surga. Apabila yang bersangkutan meninggal, kartu tersebut akan dimasukkan dalam kain kafan menyertai mayat dalam kuburnya.
Akan halnya boleh mengerjakan shalat wajib sebelum waktunya; dengan alasan lebih baik memberi Allah hutang daripada terlambat mengerjakannya yang berarti terhutang kepada Allah
Itulah keterangan yang dibeberkan oleh Ustad Hamzah mengenai adanya aktivitas dakwah di kalangan umat Islam di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan khususnya di dua kecamatan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan Kabupaten.
Menurut Ustad jebolan Universitas Ummul Qura Madinah ini, dakwah yang dilakukan sejumlah orang secara door to door itu dibawa oleh orang-orang yang berasal dari Sulawesi Selatan. Sang Guru mengklaim dirinya sebagai pengikut sekte Syekh Yusuf Tajul Khalwati, seorang Ulama Besar Pejuang dari Sulawesi yang diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda ke Afrika Selatan, dan bermakam disana.
"Sudah ratusan orang yang menjadi pengikut aliran menyimpang ini. Kami berserta pihak kepolisian setempat masih sedang terus menyelidiki aktivitas mereka," ungkap Ustad Hamzah yang aktivitas dakwahnya ditujukan kepada warga yang masih menganut kepercayaan Animisme dan belum beragama, juga menjadi pembina ratusan mualaf di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebetulnya menurut Ustad Hamzah, sepengetahuannya aktivitas dakwah yang menyimpang dari ajaran Islam itu keberadaannya sudah lebih dari setahun lalu. Pihaknya pun sudah pernah melaporkan permasalahan ini ke pihak Polres setempat. Namun penyelidikan oleh pihak Satuan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polres tak berjalan semestinya. Ternyata ujar Ustad, ini dikarenakan ketidak mengertian permasalahan oleh Kasat Intelkam yang beragama Nasrani. Penyelidikan kembali berlanjut setelah Kasat Intelkam digantikan oleh yang beragama Islam. "Kita maklum di satuan kepolisian itu jika tak ada yang mengerti dan paham dengan permasalahan menyangkut ajaran agama Islam secara luas dan detil," ungkap Ustad Hamzah sambil memperlihatkan beberapa buku ajaran menyimpang tersebut yang menurutnya ia dapatkan dari hasil penyelidikan polisi.
Hebat memang ajaran yang sedang beredar tersebut; dengan biaya sangat murah dan terjangkau, orang pun dijamin masuk surga dengan kartu bai'at sebagai tiketnya.
Informasi yang penulis dapat dari seorang narasumber yang sempat ditawari untuk jadi pengikut, puluhan pedagang di Pusat Niaga Bersujud atau Pasar Minggu Simpang Empat Tanah Bumbu, menjadi pengikut ajaran tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H