Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Stigma PKI, Hebatnya Indoktrinisasi Orde Baru

30 April 2014   03:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami tak ada memasang lambang yang dimaksud," jawab Mat Himpal agak gugup.

"Itu buktinya terpajang di dinding," tunjuk Kepala Desa.

Bagaimana pun Mat Himpal dibantu temannya menjelaskan bukan lambang PKI tapi bendera salah satu negara, Kepala Desa bergeming tak mau tahu.

"Ini buku atlas, kami menirunya dari sini," Mat Himpal menunjukkan buku atlas peta dunia dimana juga terdapat bendera dari negara di seluruh dunia.

Kepala Desa mengambil buku atlas dari tangan Mat Himpal, membolak balik halaman demi halaman, serta nengamati seluruh bendera. Anggota Polsek yang bersamanya juga melakukan hal yang sama. Akhirnya, "sudahlah. Lebih baik kalian lepas saja bendera tersebut daripada menuai masalah nantinya. Kami berdua cukup mengerti, namun belum tentu aparat lainnya mau mengerti, apalagi yang dari Koramil."
Kepala Desa menganjurkan Mat Himpal agar melepas bendera yang berlambang palu dan arit itu.
"Baiklah kalau begitu kami mengikuti saran bapak," ujar Mat Himpal mewakili kedua temannya.

"Kalau saja pak Kepala Desa bukan membawa anggota Polsek, tapi anggota Koramil, kamu sama kedua temanmu itu bisa-bisa dimasukkan tahanan tanpa proses," timpal Tuh Kangkung menanggapi kisah Mat Himpal.

"Itulah untungnya pak Kepala Desa mau mengerti dan bersikap arif. Masih untung kalau cuma ditahan, tidak di-dor lalu dikarungi," ujar Mat Himpal bergidik membayangkan.

"Indoktrinisasi rejim Orde Baru terhadap warga terkait PKI memang sangat hebat. Mereka berhasil melekatkan stigma PKI itu berbahaya dan kejam di benak rakyat negeri ini," kata Tuh Kangkung.

"Dan hebatnya stigma tersebut masih terus melekat hingga kini pada sebagian besar rakyat, meski di era reformasi ini semua warga negara diperlakukan hak dan kewajibannya sama tak memandang apakah orangtuanya dulu terlibat ataupun pendukung serta simpatisan PKI yang datanya terdaftar di arsip instansi pemerintah," ujar Mat Himpal yang kemudian menghabiskan kopi hitamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun