Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jembatan Terpanjang di Indonesia; Mimpi Selama 5 Tahun

2 Desember 2015   18:25 Diperbarui: 2 Desember 2015   18:33 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sabar rasanya untuk segera melewati jembatan yang menghubungkan antara daratan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru dengan daratan Pulau Kalimantan. Dalam perjalanan dari Batilicin Tanah Bumbu ke daratan Pulau Laut Kotabaru, dengan naik kapal penyeberangan (fery) melintasi Selat Laut, di sebelah dermaga fery di Tanjung Serdang (di daratan Pulau Laut) tampak sedang dibangun bahu jembatan yang diperkirakan akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Perencanaan pembangunan jembatan yang didanai oleh APBN dan 3 APBD itu akan menghabiskan waktu selama 5 tahun. Dengan total keseluruhan panjang lebih dari 6 kilometer, maka akan mengalahkan jembatan Suramadu di Jawa Timur.

Dan dengan perkiraan biaya sekira Rp 3 trilyun, pembangunan ini ditanggung secara patungan oleh APBD Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, dan APBD Propinsi Kalsel, selain itu dari dana APBN.

Kenapa mesti menunggu hingga 5 tahun selesai ?

Ironis memang jika mengetahui kondisi 2 kabupaten yang akan dihubungkan dengan jembatan tersebut. Betapa tidak, 2 kabupaten yang sangat kaya sumber alam hampir di semua lini, terutama sumber daya mineral; batubara dan bijih besi. Puluhan tahun perut bumi 2 kabupaten itu dikeruk hasilnya untuk mengisi kocek Pemerintah Pusat. Sebelumnya hutan belantara 2 kabupaten itu dibabat untuk Pemerintah Pusat pula. Entah berapa semua nilai kekayaan alam 2 kabupaten itu jika dikalkulasikan. Lalu untuk membangun jembatan dengan biaya sekira Rp 3 trilyun saja mesti menunggu waktu 5 tahun. Kenapa tidak 2 atau 3 saja ?

Yang juga menjadi pertanyaan saya adalah, kenapa biaya pembangunan jembatan tersebut mesti patungan. Kenapa tak seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Pusat melalui APBN ? Hitung-hitung sebagai balasan atas eksploitasi hasil alam 2 kabupaten itu selama puluhan tahun.

Selama ini Pemerintah (baca Pusat) sudah sangat sering membiayai pembangunan jembatan di berbagai daerah. Seyogiyanya pembangunan jembatan Pulau Laut itu dijadikan skala prioritas mengingat sudah sangat banyak yang telah dikeruk dan diambil dari 2 kabupaten tersebut.

Kami yang merupakan penduduk di daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan jembatan tersebut, sudah berangan-angan jika tak mau disebut membuat mimpi indah bisa berada dan melintas diatas jembatan yang membentang nyata. Namun jika mengingat waktu selama 5 tahun pembangunannya, mimpi indah itu jadi terputus dengan pertanyaan; apakah kami masih punya cukup waktu hingga benar-benar menemui berada diatas dan melintasi jembatan itu ? Jangan-jangan di masa cucu-cucu kami jembatan itu benar-benar terwujud (?)

Intinya diantara kami masih banyak yang meragukan jembatan itu benar-benar terwujud pembangunannya mengingat biayanya yang patungan dan lamanya masa pembangunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun