Pertandingan Indonesia All Stars versus Chelsea malam ini benar-benar bikin aku geleng-geleng kepala. Bukan karena All Stars tidak bisa mencetak satu gol pun, tapi karena Tim Indonesia selama ini seperti keledai dungu yg tidak pernah belajar dari klub besar lainnya yg sempat bertandang ke negara kita, dan bahkan sempat "berduel" juga.
Tidak seperti klub besar dunia yg pernah menjajal tim indonesia, setiap gerakan selalu bernilai taktis, selain itu teknik permainan mereka dinamis. Beda sama tim kita, mulai dari teknik statis, ditambah lagi banyak gerakan-gerakan pemain yg tidak bernilai taktis sedikitpun, justru ironis hanya menguras tenaga. Satu hal lagi yg menurut saya benar-benar lucu, pemain kita terkesan sedang bermain sendiri-sendiri. Lihat saja aksi mereka ketika mulai memasuki kandang lawan, bahkan mulai memasuki areal gawang lawan, bukannya malah mengoper bola ke teman lain yg punya posisi lebih strategis untuk mencetak gol, eh..malah bola digoreng sendiri, mungkin berharap besar mereka bisa mencetak sejarah ketika mebobol gawang Chelsea, biar diingat namanya, biar dicatat dirinya dalam sejarah persepakbolaan, dan seterusnya.
Memang, menyandingkan tim Indonesia dengan pemain-pemain klub besar dunia seperti Chelsea dan Arsenal tidaklah sebanding, tetapi...minimal tidak semestinya ada hal yg bisa mereka pelajari dari setiap kunjungan klub-klub besar ini. Bagaimana mereka membangun kekompakan tim dalam lapangan, bagaimana kerja tim ketika menyerang, bagaimana teknik pertahanan ala Chelsea atau Arsenal atau yg lainnya, kemudian teknik mengoper dalam jarak yg jauh, bagaimana mengolah pemain ketika membobol gawang lawan saat memanfaatkan bola sudut dsb.
Sejujurnya, malam ini...kalau bukan karena nasionalisme, tim indonesia lebih pantas disebut segerombolan pelari dan penendang bola, bukan sebagai pemain bola. Lihat permainan mereka malam ini melawan Chelsea, bola ke kiri semua lari ke kiri, bola ke kanan begitu juga, coba juga kalau setiap kali bola menggelinding dan dikejar bareng-bareng bolanya ketangkap, ini...justru lepas, lepasnya juga bukan lari ke luar, malah masuk ke gawang kita...alamaak...yg lebih menyakitkan ketika melihat pemain Chelsea bergonta-ganti membobol gawang Kurnia Mega dan para fans Chelsea asal Indonesia berteriak dan bersorak kegirangan...tapi, itu hanya sakit yg menggelikan bagiku, toh...dunia sepak bola hari ini bukan soal nasionalisme tapi bagaimana sebuah tim bermain cantik dan bermain tangguh serta bagaimana mereka mampu mencitrakan diri di mata para fans-nya...nasionalisme tidak berlaku di lapangan hijau. Oke!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI