Ia juga menegaskan untuk tidak percaya kepada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dalam tes CPNS kali ini.
"Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan proses seleksi berlangsung adil dan transparan. Jangan percaya kepada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan," tambah Kakanwil.
Selain transparansi dalam penilaian, pengamanan di lokasi ujian juga diperketat. Setiap peserta wajib melalui pemeriksaan ketat, termasuk pengecekan tubuh, pengecekan barang, serta pemindaian identitas untuk menghindari praktik kecurangan.
Pengawasan pun dilakukan melalui kamera CCTV yang dipasang di setiap sudut ruangan ujian, menjamin pelaksanaan ujian berjalan aman dan tertib.
Banyak peserta yang merasa gugup namun tetap optimis menghadapi tes SKD ini. Darantiana (27), salah satu peserta yang datang dari Demak, mengungkapkan rasa syukur bisa mengikuti seleksi setelah menunggu proses pendaftaran selama beberapa bulan.
"Saya gugup, tapi juga sangat bersemangat. Ini impian saya sejak lama untuk menjadi bagian dari Kemenkumham," katanya, sembari menunjukkan kartu ujian yang ia pegang.
Sementara itu, peserta lain, Rehan Aldi (35) dari Pekalongan, menyebut ini merupakan kesempatan terakhirnya untuk mendaftar CPNS.
"Ini kesempatan terakhir saya untuk tes CPNS karena umur saya sudah mentok. Saya sudah bekerja keras, dan mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan usaha saya," ungkapnya kepada tim Humas.
Seleksi Kompetensi Dasar ini melibatkan tiga komponen utama meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menguji pemahaman peserta tentang ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, serta sejarah nasional; Tes Intelegensi Umum (TIU) yang mengukur kemampuan verbal, numerik, dan logika; serta Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang menilai integritas, komunikasi, dan orientasi pelayanan publik.
Pelaksanaan SKD akan berlangsung selama 12 hari ke depan, dengan 23.428 peserta yang akan mengikuti ujian.
Di akhir sambutannya, Kakanwil kembali mengingatkan peserta tes untuk tetap tenang saat mengerjakan ujian.