Memainkan instrumen tradisional hanya melalui perangkat komputer? Di era globalisasi dan modernisasi, musik tradisional seringkali dianggap sebagai musik kuno dan ketinggalan zaman. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan musik tradisional dan identitas budaya lokal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan musik tradisional dan mengembangkan kreativitas dalam musik modern tanpa mengabaikan identitas budaya.Â
 Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni. Salah satu aspek seni tradisional yang sangat kaya di Indonesia adalah musik tradisionalnya. Dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki berbagai jenis musik tradisional yang berbeda dan unik dari setiap daerahnya. Setiap jenis musik tradisional memiliki ciri khas dan alat musik yang berbeda-beda. Seberapa banyak alat instrumen yang ada di Indonesia? Jawabannya cukup sulit untuk diketahui karena jumlahnya sangat banyak dan bervariasi dari daerah ke daerah. Dikarenakan suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.
Bukan hal yang tidak mungkin apabila musik tradisional terkikis sedikit demi sedikit. Dikarenakan tidak ada regenerasi dari para musisi muda yang ingin bergelut di dunia musik tradisional. Sedangkan pada aspek lain, musik modern seperti musik barat dan kpop selalu menghadirkan idola idola yang memancing minat anak anak muda. Sebut saja siapa yang tidak tahu Justin Bieber, BTS ,dan Blackpink. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (kartika, 2020), "hasil penelitian ini menyebutkan penggemar mampu membangun emosi yang kuat terhadap dengan para idola nya.
Selain sepi peminat, musik tradisional juga sulit dijangkau kaum muda karena keterbatasan alat musik yang tidak menyebar luas, lain hal nya seperti gitar dan lain lain. Meskipun demikian, ada pula keinginan kalangan muda terkendala oleh persoalan keterbatasan biaya, media, sarana dan minimnya informasi mengenai alat-alat msuik tersebut. Persoalan tersebut pun semakin menambah perkembangan musik tradisi semakin lesu di daerahnya sendiri (Hadi, 2016).
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi musik tradisional dan modern, diperlukan upaya untuk menjaga keseimbangan dan melestarikan budaya. Hal ini dapat dicapai melalui kolaborasi antara musisi dalam mengembangkan musik tradisional dan modern yang bisa memperkuat identitas budaya lokal. Selain itu, memperkuat pendidikan dan pengenalan musik tradisional pada generasi muda, agar dapat membantu melestarikan musik tradisional dan memperkuat identitas budaya lokal.
Kolaborasi antara musik tradisional dan musik modern merupakan fenomena yang semakin populer dalam industri musik saat ini. Dalam kolaborasi ini, unsur-unsur musik tradisional yang diwarisi dari leluhur dipadukan dengan elemen musik modern seperti synthesizer, drum machine, dan efek suara digital. Kolaborasi ini memungkinkan musisi untuk menciptakan suara yang unik dan menarik, yang memadukan warisan budaya dengan inovasi teknologi.
Menggabungkan musik tradisional dan musik modern menjadi suatu hal yang menarik untuk dijelajahi. Dalam kolaborasi ini, musisi dapat menggabungkan alat musik tradisional dengan alat musik modern untuk menciptakan suara yang unik dan menarik. Misalnya, gamelan Jawa yang digabungkan dengan synthesizer modern atau gitar akustik yang dimainkan bersamaan dengan drum elektronik.
Dengan menggabungkan kedua jenis musik ini, dapat menciptakan suatu karya musik yang unik dan menggugah perasaan. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat menjadi wadah bagi para musisi untuk saling belajar dan mengapresiasi satu sama lain. Beberapa contoh artist yang suka berkolaborasi dengan para musisi musisi musik tradisional Indonesia adalah Alfy Rev, Eka Gustiwana, dan Weird Genius. Style musik mereka yang inovatif selalu bisa menyisipkan unsur instrumen dan budaya indonesia.
Seiring perkembangan zaman, teknologi musik modern semakin berkembang pesat. Ini memungkinkan para musisi untuk memanfaatkan berbagai teknologi untuk menghasilkan karya musik yang lebih inovatif. Salah satu teknologi yang kini menjadi populer adalah Virtual Instrument atau VST. Virtual instrument adalah perangkat lunak yang dapat meniru suara instrumen musik nyata seperti piano, gitar, drum, dan alat musik lainnya. Plugin VST dirancang untuk digunakan dengan aplikasi DAW (Digital Audio Workstation) (NUGROHO, 2022).
Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh seniman kompeten dibidang recording dan sekaligus pendiri ArtSonica Agus Hardiman. Agus Hardiman menghadirkan beberapa instrumen di Indonesia di dalam  Plugin VST tambahan bernama Monster Ethnica. Plugin VST ini gratis dan langsung bisa langsung dimainkan sehabis diunduh. Dengan harapan agar bisa mengenalkan banyak suara unik dari instrumen musik tradisional Indonesia.