Mohon tunggu...
Nur Afni Imel
Nur Afni Imel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penipuan Investasi Bodong di Bandung: Korban Kehilangan Ratusan Juta

14 November 2024   11:24 Diperbarui: 14 November 2024   11:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bandung, 10 November 2022-- Di tengah maraknya tawaran investasi menggiurkan, seorang korban penipuan investasi bodong berbagi cerita tentang bagaimana ia terjebak dalam skema penipuan yang merugikan ribuan orang di Bandung. Perusahaan yang terlibat, "Futura Investasi", menjanjikan keuntungan tinggi, namun belakangan diketahui bahwa mereka hanya memanfaatkan kepercayaan korban untuk meraup uang mereka.

Saya berkesempatan mewawancarai salah satu korban, seorang ibu rumah tangga berinisial M (45), yang mengaku kehilangan lebih dari Rp 250 juta setelah tergiur dengan tawaran investasi dar perusahaan tersebut.

"Saya pertama kali mendengar tentang 'Futura Investasi' dari teman dekat yang sudah lebih dulu berinvestasi di sana. Dia bilang, hasil investasinya selalu lancar, dan setiap bulan ada pengembalian yang besar. Saat itu, mereka menawarkan keuntungan 25% per bulan," ujar M, sambil mengenang bagaimana ia pertama kali diperkenalkan dengan investasi ini.

Mengaku tertarik dengan janji keuntungan cepat, M memutuskan untuk berinvestasi. "Awalnya, saya menginvestasikan Rp 50 juta. Mereka memberi saya laporan perkembangan investasi yang terlihat sangat profesional. Saya merasa yakin karena mereka memberi kontrak yang mencantumkan nomor registrasi dan tanda tangan. Tidak lama setelah itu, saya diminta untuk menambah dana agar bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Hingga saya akhirnya menyetor total Rp 250 juta," katanya dengan wajah penuh penyesalan.

Namun, setelah beberapa bulan, M mulai merasa ada yang tidak beres. "Saya belum pernah menarik dana saya, karena mereka selalu mengatakan keuntungan saya masih berjalan dan akan cair dalam waktu dekat. Ketika saya coba hubungi mereka, nomor telepon yang dulu aktif tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Website perusahaan pun tiba-tiba hilang dari internet," tuturnya dengan nada kecewa.

Ketika M mencoba mencari informasi lebih lanjut, ia baru sadar bahwa banyak orang lain yang juga mengalami hal serupa. "Saya bertemu dengan korban lain yang mengalami hal yang sama. Kami semua merasa tertipu dan bingung harus melapor ke siapa," ujarnya.

Ini beberapa bukti yang ditemukan oleh korban. M menunjukkan transfer bank yang dilakukan ke rekening perusahaan, yang kini sudah tidak dapat dilacak lagi. Selain itu, ia juga menunjukkan 

dokumen kontrak yang tampak sangat meyakinkan, namun setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata tidak terdaftar dalam sistem resmi lembaga keuangan mana pun.

"Saya harap, dengan menceritakan pengalaman ini, orang lain tidak jatuh ke dalam lubang yang sama. Semoga pelaku cepat ditangkap, dan uang yang hilang bisa kembali," tambah M dengan penuh harap.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Tedi Harmawan, yang turut menangani kasus ini, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran investasi dengan janji keuntungan yang sangat tinggi. "Kami telah mengidentifikasi beberapa nama yang terlibat dalam kasus ini. Saat ini, kami sedang melakukan pengejaran dan investigasi lebih lanjut," ujarnya.

Mengingat maraknya penipuan investasi bodong, masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan yang lebih teliti sebelum berinvestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun