Mohon tunggu...
Emi Suy
Emi Suy Mohon Tunggu... -

invite my pin BB : 23ACFE3B\r\n\r\nPuisi adalah senandung hatiku\r\nSunyi adalah rasa tanpa jeda selamanya. Serupa anak-anak sajak yang lahir dari rahim sunyi.\r\n\r\nadd my pin :

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Tentang Rumput dan Nyamuk

13 Februari 2014   11:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore yang cerah,  langit berkabarhujan tak akan tercurah.Secerah wajahku yang sumringah.Sengaja, kuayunkan niatku melajukan motorsupra kesayanganku yang tak bagus lagi mampir ke taman, namun cukup bersyukur memilikinyabisa mempermudah aktivitas pulang pergi ke kantor juga berkelilingnyales lollipop setelah aktivitas kerja. Bahkan sebelum berangkatpun jika sempatdan ada permintaan aku sekalian kirim lollipop ke pelanggan.Alhamdulillah ini penghasilan tambahan dan pekerjaan sambilan yang tidak terlalu menguras waktu. Cukup menyenangkan dan enjoy kurasakan.

Cerah sekali hari ini kataku,aku ingin mampir ke taman. Sekedar melihat pemandanganbunga-bunga cantik yang bermekaran di ujung komplek perum Taman Kencana. Dulu aku suka mampir ke sana sekedar melepas lelah dan penat, menghirup udara segar berlama-lama di sana. Terdengar nyanyian burung yang bersahutan, terbang bebas sebelum pulang ke sarang.Ahh indahnya alam ciptaan Tuhan yang lengkap dengan isinya.

Di seberang sana ada hamparan  lahan kosong yang dimanfaatkan oleh petani. Untuk menanam sayur mayur. Ada kangkung, bayam, cesim, kaelan, dan entah ada apa lagi diujung sebelah sana tak terlihat dengan jelas.

Sebenarnya niatku hanya ingin duduksantai di taman itu, menghirup udara bebas yangsegardengan aroma dedaunan dan warna-warni bunga dipinggiran taman.Kuhela nafas panjang dengan ucapan rasa syukur sampai detik waktudimanakakiku sampai ke tempat itu. Rasa syukur yang teramat dalam, atas nafas hari ini, atas sehat hari ini dan atas rizky hari ini. Segala nikmat yang tak bisa dihitung dengan jumlah materi yang kita punya yang tentunya hanya titipan sementara saja.

Jemariku tak mau tinggal diam saat aku mulai duduk di  tepian tamanyang terhampar tanaman berdaun merah yang terurus rapi berjajar lagi tanaman berdaun kombinasi putih dan hijau. Ku ambil hp dari dalam tas, aku membidik salah satu bunga rumput liar di tengah tanaman itu.

Yesslumayanlah hasil jepretan memakai kamera hp BB biasa  kujadikan Display Profile dan kutulis Personal Message : “Bunga rumput itu juga cantik”lalu aku kirim foto itu via BBM ke Nisakseorang adik dan juga sahabat yang paling baik yang kumiliki didunia ini. Dia menetap di kota Pahlawan.Hampir dua tahun aku mengenalnya via jejaring social Twitter. Kami punyakesamaan salah satu hobby yaitu ngetwitt sajak-sajak atau puisi singkat lalu meretwittkan juga sajak-sajak orang lain yang tentunya klik di hati. Hehe…kerjaan anak-anak galau tuh.

Tanyaku, apa yang kau katakan tentangrumput itu? Kaupun masih tanda tanya apa maksud pertanyaanku itu. “Maksudnya?” tanyamu padaku.

“Tentang rumput itu Nis yang ada di DP BB-ku?”

Hmmmm …..jawabmu, padahal ini kebiasaanku yang kini kau tiru. Kalo ditanya sesuatu jawabnya hmmm duluan,  seolah menggambarkan kita sedang berpikir sesuatu.

“Ternyata rumputpun bisa berbunga dan indah.  Mungkin rumput hanyalah pemanis saja. Bahkan sering dipandang sebelah mata. Biasa saja katamu, tak ada cantik-cantiknya malah.”

Kataku, namun rumput mampu member hijau, rumput mampu membuat taman jadi menawan.Meski rumput selalu terinjak namun tetap tegak bagian terindah dari tanah lapang yang disulap menjadi tamanmencipta sudut pandang. Rumput mampu mengusir gersang kataku, menyirnakan aroma kerontang di antara lambaian dedaun di pucukpepohonan rindang. Bak permadani terhampar tak kemilau namun hijau.

Namun rumput member ibanyak manfaat imbuhmu,meski tak sedikit yang menginjaknya. Yaa katamu mengiyakan paparanku. Meski terinjak rumput mampumemberi manfaat bagi hewan ternak. Rumput bagianyang sering terlupakan katamu, tapi tak sedikitpun menampakkankesedihan, katamu.

Yaa, tepatnya rumput itu selalu segar dan tegarkataku. Lalu jawabmu, meskitanpa siraman air.

Karena embun mampu membasahinya , mencukupkan kebutuhannya, tukasku.

Lalu kau ajukan tanya,lantas kenapa tumbuhan lain tak mampu bertahan , bukankan mereka juga penuh dengan cumbu embun ? Apa mungkin sebab letaknya berada di bawah?. Dia dekat sekali dengan bumi. Selalu merendah dia tak pernah meninggi tak pernah sombong. Kau bertanya sekaligus menjawab pertanyaanmu sendiri. Sungguh gadis yang pintar gumamku dalam hati.

Yaa kataku, rumput itu dekat sekali dengan bumi adanya selalu redah hati. Sanggup menangkap rintik embun lebih pekat.Sanggup menghijau tanpa dipinta. Karya cipta Tuhan yang luar biasa, akankah kita setawadhu rumput? Selalu rendah hati? Tak ada yang bisa kita sombongkan di hadapanNya.

Ada yang hampir saja tertinggal tentang kata-katamu, bahwa rumput mampu melindungi kita saat terjatuh. Ya kataku kita terhindar dari terluka.Dan tentang rumput ini aku tak pernah memandang sebelah mata, tetapi sepenuh hati. Lalu imbuhmu, bagi sebagian orang dia tak cantik, tak menarik, tak dilirik. Tapi akubilang, bagiku rumput tetap cantik , ramah, mempesona, meski terabaikan dan lebih sering terinjak.

Dan kau masih ingin berkata tentang rumput,itu buktinya di antara yang sangat biasa terselip juga bunga rumput yang indah. Masih jarang tertangkap kamera, dan hari ini kau mengabadikannya. Pastilah yang mengabadikannya ini berhati mulia katamu, dia mampu memandang tidak sebelah mata. Lalu kujawab Amin Ya rabbal alamin.

Masih tebtang ujarmu, Ibarat peringai manusia seburuk apapun dia, pastilah menyimpan sifat baik pula. Dan itu hanya mampu terlihat di mata orang-orang yang bijak . kata-katamu yang sangat menyentuh hati. Meluruhkan air mata yang sejak tadi kubendung akhirnya tak tertahan pula. Tapi tak banyak menderas malu terlihat orang-orang. Sendirian di ujung taman menagis pula. Lalu kujawab. Alhamdulillah.

Dan ternyata perbincangan kita sungguh cair tak hanya itu bahkan mengalir ke muara hati. Sampai tak sadar aku mampu berkata-kata selayaknya orang bijak, padahal aku belum apa-apa dan bukan siapa-siapa.Terucap kata-kata, padahakikatnyasemua yang diciptakan Allah SWT bermanfaat bagi makhluk lainnya. Tak terkecuali nyamuk-nyamukpun diciptakan untuk memberi manfaat, sebagai contoh dengan adanya nyamuk maka manusia berpikir dan menciptakan obat pembasmi nyamuk yang tentunya menciptakan lapangan kerja bagi sumber daya manusia dan penghidupan. Dan muncullah teknologi canggih hasil pemikiran manusia, adanya seprotan pembasmi nyamuk, raket listrik pembasmi nyamuk, daneletrikpembasmi nyamuk. Bahkan nanti akam terlahir pula teknologi ramah lingkungan yang lainnya.

“Kereeeen” katamu, pemikiran kau luas

“Ahh kau bisa saja suka berlebihan memujiku, yang sebenarnya itu belum pantasditujukan padaku”sergahku.

Nah akhirnya pujianmu memuncak kembali, “pantas saja anaknya pintar, mamanya saja pintar katamu.

“Masak sih, biasa aja itu, tapi beneran kok aku saja tak berpikir apa manfaat nyamuk?” imbuhmu masih tentang nyamuk yang hobbynya menghisap darah, hehehe.”

“Ah nyamuk membuat tema rumput berpindah ke nyamuk, dan aku sangat menikmati perbincangan ini. Dengan adanya nyamuk maka manusia menciptakan, obat nyamu, semprotan nyamuk, raket nyamuk,elektrik pengusir nyamuk. Ini artinya memberdayakan sumber daya manusia bukan?. Lalu mempengaruhi manusia untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk membasmi sarang nyamuk, dan dengan adanya penyakit akibat nyamuk para ilmuwan kedokteran menciptakan obat –obatan untuk menyembuhkan penyakit akibat nyamuk. Itu berarti sebab nyamuk juga memberdayakan tenaga medis kita bukan? Hehe. Siklusnya panjang dan berputar seperti air yang juga ada siklusnya. Lagi lagi manusia diberikan hidup untuk berpikir dengan akal sehat yang dikaruniakan oleh Tuhan. Siklus airpun akhirnya sampai menjadi embun dan basahi rerumputan. Subhanallah Allah menciptakan manusia sangat sempurna dengan akal sehat yang mampu melahirkan teknologi yang bermafaat bagi kehidupan dimuka bumi ini. Menciptakan nyamuk tetapi juga mengijinkan manusia menciptakan solusinya”.

“Ya ya ya katamu, dan seburuk-buruknya apapun manusia pasti bermanfaat bagi lainnya. “

“Ya jawabku,semua atas kehendakNya” jawabku.

Akhirnya tanpa kau sadari kau yang menutup pembicaraan ini, cukup panjang dan mengasyikkan. Sekian untuk episode rumput dan nyamuk, ditunggu untuk episode–episode selanjutnya. Kau yang selalu menginspirasi. Kaupun tersenyum terlihat dari emotion senyum yang kau kirimkan. Pesan yangditangkap dari episode kali ini : semua yang diciptakan Allah SWT selalu bermafaat. Nitee….Nice dream salam yang selalu saja kau ucap menjelang tidurku. Sapaan yangpaling hangat dari pada berpelukan haha…

“Nitee juga ya…makasih atas obrolan panjang ini. Love you Nis, kau akan temukan teman lain yang lebih dari aku lebih menginspirasi dari aku…kubalas sapamu…dan selesailah obrolan kita malam ini.

Akhirnya percakapan tentang rumput iniberhasil kurangkaimenjadi untaian kalimat panjang yang akan menjadi saksi sebuah percakapan. Tentu saja yang bermakna saling menimba ilmu, pada alam semesta pada tempat kita berpijak, dan Dialah pencipta atas yang Dia kehendaki. Dan menghidupkan atas apa yang Dia kehendaki. Pun akanmematikan apapun yang Dia Kehendaki. Sesungguhnya Allah SWT pemilik kursi kerajaan siang dan malam bumi beserta isinya.

Ya Rabb, terima kasih atas perbincangan indah ini. Semoga saja bermanfaat bagi para pembaca, kalaupun tidak berkenan mohon dimaafkan.

Jakarta, 12 Pebruari 2014

Bagi : Choirun Nisak

Ditulis oleh Emi Suyantidi Jakartahasil percakapan dengan Choirun Nisakdi Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun