Mohon tunggu...
imelda yuandari
imelda yuandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Kamu adalah seseorang yang sangat menyukai dunia masak. Setiap kali berada di dapur, kamu merasa bersemangat dan penuh kreativitas, menciptakan berbagai hidangan yang menggugah selera. Keahlianmu dalam memasak tidak hanya membuatmu puas, tetapi juga sering kali menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat. Kepribadianmu yang periang membuatmu mudah bergaul. Senyummu yang ceria dan sikap positif selalu berhasil membawa keceriaan di sekitar. Kamu memiliki kemampuan untuk membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia saat bersamamu. Selain itu, kamu juga gemar menghabiskan waktu di media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Melalui platform ini, kamu tidak hanya menemukan inspirasi baru untuk resep masakan, tetapi juga menikmati berbagai konten yang menghibur. Kamu suka menjelajahi video dan foto yang menarik, menggabungkan hobi memasak dengan kesenangan bersosialisasi secara daring.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Jitu Bapak Wardoyo: Mengoptimalkan Profit UD. Bengawan Putra Jaya dengan Activity Based Costing

11 Desember 2024   17:24 Diperbarui: 11 Desember 2024   17:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Produk Kursi Rotan UD. Bengawan Putra Jaya Furniture Rotan ( Sumber : Foto Observasi )

Dunia usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dihadapkan pada tantangan kompetitif yang semakin ketat. Keberhasilan sebuah UMKM tak hanya bergantung pada kualitas produk dan pemasaran yang efektif, tetapi juga pada pengelolaan biaya yang efisien. Penggunaan metode akuntansi manajemen yang tepat menjadi kunci untuk mencapai profitabilitas yang optimal. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah Activity Based Costing (ABC). Artikel opini ini akan membahas penerapan strategi jitu Bapak Wardoyo, pemilik UD. Bengawan Putra Jaya Furniture Rotan, dalam mengoptimalkan profit usahanya melalui implementasi Activity Based Costing (ABC). UD. Bengawan Putra Jaya, sebagai contoh UMKM yang sukses, akan dikaji untuk mengungkap bagaimana ABC dapat menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Dalam era persaingan global yang semakin kompetitif, UMKM dituntut untuk mampu beradaptasi dan melakukan inovasi agar tetap bertahan dan berkembang. Pengelolaan biaya yang efektif menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan. Metode tradisional dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) seringkali kurang akurat dan tidak mampu memberikan informasi yang detail mengenai biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk setiap produk. Akibatnya, penetapan harga jual menjadi kurang tepat, dan profitabilitas pun terganggu. Oleh karena itu, penerapan metode ABC yang lebih akurat dan detail menjadi solusi yang tepat.

UD. Bengawan Putra Jaya Furniture Rotan, sebuah UMKM yang bergerak di bidang produksi furnitur rotan, menghadapi tantangan dalam mengelola biaya produksinya. Sebelum menerapkan ABC, Bapak Wardoyo menggunakan metode penentuan HPP tradisional yang mengalokasikan biaya overhead secara proporsional berdasarkan jam kerja atau biaya bahan baku. Metode ini terbukti tidak akurat karena tidak mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang sebenarnya berkontribusi terhadap biaya produksi. Sebagai contoh, biaya overhead seperti biaya listrik dan sewa gudang dibebankan secara proporsional, tanpa mempertimbangkan aktivitas produksi yang sebenarnya mengkonsumsi biaya tersebut.

Dengan menerapkan ABC, Bapak Wardoyo mampu mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya overhead secara lebih akurat. Metode ABC mengidentifikasi aktivitas-aktivitas utama dalam proses produksi, seperti pengadaan bahan baku, proses produksi, pengawasan kualitas, dan pengiriman produk. Setiap aktivitas kemudian dibebankan biaya yang relevan, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya overhead lainnya. Dengan demikian, biaya overhead dialokasikan berdasarkan aktivitas yang sebenarnya mengkonsumsinya, bukan secara proporsional.

Contohnya, biaya listrik yang sebelumnya dibebankan secara proporsional, kini dialokasikan berdasarkan penggunaan mesin produksi di setiap aktivitas. Mesin yang digunakan dalam proses pemotongan rotan akan dibebankan biaya listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin yang digunakan dalam proses finishing. Hal ini memungkinkan Bapak Wardoyo untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai biaya produksi setiap produk.

Setelah menerapkan ABC, Bapak Wardoyo mampu mengidentifikasi beberapa area yang boros dan tidak efisien. Misalnya, ditemukan bahwa proses pengadaan bahan baku memakan waktu yang lama dan menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi. Dengan mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku, Bapak Wardoyo berhasil mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, ABC juga membantu dalam mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang kurang memberikan nilai tambah, sehingga dapat dieliminasi atau ditingkatkan efisiensinya.

Penerapan ABC juga memberikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya produksi setiap produk. Informasi ini sangat penting dalam menentukan harga jual yang kompetitif dan menghasilkan profit yang optimal. Dengan mengetahui biaya produksi yang sebenarnya, Bapak Wardoyo dapat menetapkan harga jual yang lebih tepat, sehingga menghindari kerugian dan meningkatkan profitabilitas. Ia juga dapat melakukan negosiasi yang lebih efektif dengan pemasok bahan baku karena memiliki data biaya yang akurat.

Lebih lanjut, ABC membantu Bapak Wardoyo dalam pengambilan keputusan strategis. Informasi biaya yang akurat memungkinkan beliau untuk mengevaluasi kinerja setiap aktivitas dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Contohnya, dengan mengetahui biaya yang tinggi pada proses finishing, Bapak Wardoyo dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan pelatihan bagi karyawan atau berinvestasi dalam teknologi baru yang lebih efisien.

Implementasi ABC di UD. Bengawan Putra Jaya tidak terlepas dari tantangan. Salah satu tantangan adalah kebutuhan data yang detail dan akurat. Pengumpulan data yang lengkap dan terpercaya membutuhkan waktu dan sumber daya. Namun, dengan komitmen dan ketekunan Bapak Wardoyo, tantangan ini berhasil diatasi. Beliau melibatkan seluruh karyawan dalam proses pengumpulan data dan memastikan keakuratan data yang dikumpulkan.

Penerapan Activity Based Costing (ABC) di UD. Bengawan Putra Jaya Furniture Rotan telah membuktikan efektivitasnya dalam mengoptimalkan profitabilitas. Dengan mengalokasikan biaya overhead secara lebih akurat dan detail, Bapak Wardoyo mampu mengidentifikasi area-area yang boros, meningkatkan efisiensi, dan menetapkan harga jual yang lebih tepat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ABC bukan hanya sekadar metode akuntansi, tetapi juga alat manajemen yang ampuh untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun