Mohon tunggu...
imelda veronika
imelda veronika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas satya negara indonesia

Mahasiswi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tragedi 1998 Penghalang Utama Prabowo Batal Jadi Presiden

15 Januari 2024   23:46 Diperbarui: 15 Januari 2024   23:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 yang akan dilakukan pada tanggal 14 februari 2024 akan menjadi salah satu Pemilu yang mendebarkan jantung seluruh masyarakat indonesia. Tidak hanyak masyarakat indonesia, ketiga pasangan kandidat yang telah terpilih menjadi Capres-Cawapres di pemilu kali ini juga tak bisa menahan debaran jantungnya diacara akbar demokrasi kali ini. ketiga kandidat tersebut ialah: Anis-Amin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud. ketiga kandidat ini terpilih setelah melewati banyak proses dan persyaratan untuk menjadi Capres-Cawapres tahun 2024. tidak hanya persyaratan menurut hukum undang-undang yang tertulis saja, ketiga kandidat ini juga terpilih karena banyaknya masyarakat yang menaruh harapan kepada mereka untuk membawa bangsa ini kedalam bangsa yang semakin maju dan sejahtera.

Pemilu 2024 ini juga banyak mendatangkan polemik politik yang semakin memanaskan persaingan diantara tiga kandidat. Nah, salah satu hal yang paling menarik diantara persaingan ketiga kandidat tersebut terjadi di saat debat Capres diselenggarakan pertama kali pada tanggal 12 Desember 2024. Hal itu terjadi Ketika pasangan Capres nomor urut 03 yaitu Ganjar Pranowo bertanya kepada Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengenai tema " komitmen pada penyelesain kasus HAM". Pada tema tersebut Ganjar bertanya ke pada pak Probowo mengenai aktivis HAM yang hilang pada tahun 1998. " Apakah bapak bisa membantu menemukan dimana kuburannya  yang hilang, agar  mereka bisa berziarah?". Tanya Ganjar di sesi debat tersebut. Prabowo pun menjawab bahwa penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat, termasuk penculikan aktivis juga menjadi ranah pasangan Ganjar, Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Meskipun jawaban pak Prabowo tersebut  belum masuk kategori yang sesuai dengan pertanyaan pak Ganjar,  namun di situasi kali ini kita semua bisa melihat ketidakberdayaan pak Prabowo ketika dilontarkan pertanyaan tersebut.  Bahkan ketika Pak Ganjar mengulang pertanyaan yang sama, Pak Prabowo pun tetap tidak menjawab sesui dengan pertanyaan. Hal tersebut menjadi sebuah perdebatan yang panas di masyarakat setelah debat Capres pertama usai. Dimana para tokoh tokoh masyarakat yang pro terhadap pasangan Pak Ganjar-Mahfud serta Pak Prabowo-Gibran saling berdebat menjelaskan sesuai situasi politik yang panas pada saat ini. Meskipun belum benar benar ada jawaban yang valid,  namun siapapun yang mengerti kasus ini akan selalu setuju agar kasus ini ditelusuri hingga tuntas.

Memang tidak bisa di pungkiri,  tragedi tahun 1998 menyimpan banyak traumatik kepada masyarakat luas hingga saat ini. Tragedi yang terjadi saat itu disebabkan karena krisis ekonomi dan bidang lainnya di indonesia bahkan dunia.  Hal tersebut pulalah yang menyebabkan banyak orang meregang nyawa dan banyak aktivis yang hilang tanpa ada kabar hingga saat ini. Peristiwa menghilangnya aktivis HAM saat itu melibatkan banyak pihak berkuasa yang menjalankan sistem pemerintah saat itu. Salah satunya yaitu Pak Prabowo Subianto yang menjadi salah satu Capres 2024. Tragedi tahun 1998 ini merupakan salah satu faktor utama kenapa Pak Prabowo selalu gagal untuk menjadi presiden di dua periode pemilu sebelum nya.  Hal tersebut disebabkan karena disetiap debat dan kampanye,  kasus pelanggaran HAM tahun 1998 ini selalu dibawa-bawa dan di ingatkan kembali kepada masyarakat. Hal itu dilakukan agar masyarakat mengenang kembali tragedi tersebut sekaligus mensugesti masyarakat untuk tidak memilih Prabowo menjadi presiden.

Faktor ini jugalah yang menyebabkan Pak Prabowo Subianto merasa tak berdaya ketika di pertanyakan hal yang selalu menjadi dejavu baginya setip pemilihan Capres-Cawapres. Sebab pihak lain seakan mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tidak salah memilih presiden yang aman dan menjamin HAM.  Sebenarnya tragedi tahun 1998 mengenai kasus pelanggaran HAM belum memiliki kejelasan hingga saat ini.  Alasan kenapa masyarakat dan calon presiden lainnya selalu menyangkut pautkan Pak Prabowo dalam kasus tersebut adalah karena statusnya sebagai menantu Pak Soeharto sekaligus pimpinan militer saat itu.  Ada beberapa informasi yang menyatakan bahwa Pak Prabowo yang memerintahkan kopasus untuk menangkap aktivis HAM pada saat itu. Namun hingga saat ini belum ada kabar dan bukti yang jelas terhadap kasus tersebut.

Jadi itulah Alasan kenapa Pak Prabowo selalu gagal menjadi Presiden di dua priode pemilu sebelumnya dan tidak menutup kemungkinan Pak Prabowo juga akan gagal jadi presiden Indonesia yang ke-8 periode 2024-2029. Karena masyarakat masih memiliki trauma yang mendalam sehingga mudah bagi calon presiden lainnya untuk mempengaruhi agar Pak Prabowo tidak di pilih jadi presiden.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun