Mohon tunggu...
Imelda Putri
Imelda Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student

Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Sosial Media: Sosial Media Berdampak pada Kesehatan Mental?

9 Juni 2024   21:31 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi telah mengalami perkembangan sejak zaman peradaban manusia dimulai dan terus mengalami perkembangan di masa depan. Pada masa lalu, komunikasi hanya bisa terjadi secara tatap muka. Namun, di zaman modern, komunikasi bisa terjadi tanpa bertemu secara langsung, dan jarak tidak menjadi halangan dalam berkomunikasi. Selain bidang komunikasi, teknologi telah mengalami perkembangan pada bidang komunikasi massa. Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada masyarakat luas yang bertujuan menyebarkan suatu berita atau info dengan merata. Untuk melaksanakan hal ini, digunakan berbagai jenis media sosial. Pada zaman sekarang, beragam platform medsos disediakan dengan mudah, dan mengalami perkembangan semakin pesat dari tahun ketahun. Media sosial terbuka bagi siapa saja yang tertarik untuk ikut serta mengomentari, menyukai atau membegikan berita dengan tepat dan cepat dengan waktu yang tidak dibatasi. Salah satu dampak paling mencolok adalah meningkatnya rasa insekuritas. Kerap kali media sosial menjadi platform untuk memamerkan versi terbaik dari diri kita. Pengguna media sosial kerap menggunggah momen bahagia dan prestasi yang didapatkan, menciptakan harapan yang tidak realistis dan meningkatkan perasaan kurangnya pencapaian dalam hidup kita. Insekuritas ini dapat merusak harga diri dan kesehatan mental, khususnya bagi kalangan generasi muda yang cenderung lebih rentan.

Selain itu, dengan penggunaan media sosial dapat memicu kecemasan. Timbulnya peras.aan tertinggal dan rasa tertekan untuk tampil sempurna dapat memicu kecemasan. Terlalu sering terlibat dalam interaksi online juga bisa membuat seseorang merasa terpaku pada gawai mereka, mengabaikan kehidupan nyata dan secara tidak sadar telah terisolasi. Depresi juga menjadi isu yang memiliki keterkaitan erat dengan media sosial. Membandingkan diri dengan orang lain, cyberbullying, dan tekanan untuk mempertahankan citra yang sempurna bisa merusak kesehatan mental seseorang.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017, di dunia sekitar 10-20% dari anak-anak serta remaja menghadapi masalah kesehatan mental. Sekitar 50% pada usia 14 tahun mulai muncul gangguan mental dan mencapai 75%diusia 18 tahun. Semakin lama seseorang menggunakan waktunya memainkan medsos, maka dampaknya akan semakin besar pada kesehatan mental mereka. Fenomena ini disebabkan oleh meningkatnya fokus pada diri sendiri atau kehidupan mereka sendiri, yang dapat mengakibatkan kecanduan terhadap media sosial.

Media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental individu, termasuk meningkatkan rasa insekuritas, kecemasan, dan depresi. Faktor-faktor individu, interpersonal, sosial, dan budaya dapat memperparah masalah ini. Oleh karena itu, penting untuk lebih memahami sejauh mana masalah ini memengaruhi masyarakat, mengidentifikasi faktor penyebabnya, dan mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif media sosial pada kesehatan mental.

Interaksi di media sosial umumnya melalui jumlah "likes" atau komentar dari orang lain. Pengguna media sosial merasa senang ketika mereka mendapatkan respons positif berupa banyaknya likes atau komen, tetapi akan menimbulkan kekecewaan ketika respons tersebut minim dapat timbul rasa tidak dihargai. Media sosial juga sering menjadi tempat terjadinya bullying, hinaan, atau kebencian. Pengguna yang menjadi sasaran akan hal tersebut dapat mengalami trauma dan gangguan stres pascatrauma, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan digital. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, terisolasi dari dunia nyata, dan lain sebagainya.

Selain dampak negatifnya, media sosial juga memiliki dampak positif, seperti memfasilitasi pembentukan komunitas, pemasaran, dan penyebaran informasi. Namun, perlu ditekankan bahwa pengguna media sosial perlu memahami bahwa apa yang mereka lihat di platform tersebut tidak selalu mencerminkan kenyataan. Kewaspadaan dan penggunaan yang bijak sangat penting.

Untuk menghindari dan mengurangi berbagai hal yang telah diuraikan, diperlukan solusi yang dapat mengurangi dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental. Solusi-solusi tersebut misalnya memberikan pemahaman bagi individu tentang perbandingan diantara pengaruh positif serta negatif media sosial dengan tujuan dapat membantu mereka menjadi pengguna yang lebih bijak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun