Mohon tunggu...
Imelda Prisca P
Imelda Prisca P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daun Kemangi (Ocimum sanctum) sebagai Antibakteri Herbal terhadap Peri-Implantitis

2 Juni 2022   18:18 Diperbarui: 2 Juni 2022   18:22 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Implan merupakan salah satu alternatif gigi tiruan yang banyak diminati di kalangan masyarakat sekarang karena sifatnya yang lebih praktis dibanding gigi tiruan lepasan. Namun, implan dapat menimbulkan keradangan atau peri-implantitis sehingga menyebabkan keberhasilan implan berkurang. Peri-implantitis adalah kondisi patologis yang terjadi pada jaringan daerah implan yang ditandai dengan peradangan mukosa pada peri-implan dan hilangnya tulang pendukung (Lang NP dan Berglundh T, 2011). Peri-implantitis disebabkan adanya akumulasi bakteri pada logam Ti alloy sebagai implan gigi. Bakteri terbanyak yang terdapat pada peri-implantitis adalah Prevotella intermedia. Prevalensi peri-implantitis berkisar dari 4% hingga 45%. Prevalensi yang tinggi terjadi pada pasien dengan implan gigi dalam waktu yang lama (Gunawan dan Pramanik, 2020).

Prevotella intermedia adalah bakteri gram negatif, bakteri patogen anaerobik dengan batang anaerobik berpigmen hitam, dan merupakan bakteri utama yang dominan dari penyakit periimplantitis. Prevotella intermedia dapat membentuk biofilm dan memiliki exopolysaccharides yang merupakan komponen utama dalam pembentukan biofilm dan memiliki kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan manusia (Moon J.H. et al, 2017). Aktivitas metabolik Prevotella intermedia sering mengakibatkan percepatan perkembangan penyakit yang dimediasi biofilm oral (Ishiguro et al, 2015). Metode kolonisasinya dengan adhesi antar permukaan bakteri, protein pengikat pada permukaan sel yang memiliki kemampuan adhesi mikroba (Wilson TG et al, 2015).

Daun kemangi dapat berperan sebagai antibakteri karena memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yaitu 1,8- cineole, -Bisabolene dan methyl eugenol dan ketiganya dapat larut terhadap etanol (Marlindayanti et al, 2018). Kandungan senyawa yang dimiliki daun kemangi bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri karena dapat menyebabkan kerusakan membran sel bakteri yang membuat protein dan lipid dalam bakteri akan keluar, bahan makanan untuk menghasilkan energi tidak dapat masuk, sehingga bakteri menjadi mati.

Penggunaan daun kemangi sebagai antibakteri diawali dengan pengekstrakan yang kemudian dapat dijadikan berbagai sediaan seperti pasta gigi, obat kumur, dan sebagainya. Penggunaan yang teratur diharapkan dapat mengurangi aktivitas bakteri Prevotella intermedia sehingga dapat menurunkan prevalensi terjadinya peri-implantitis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun