Mohon tunggu...
Imelda ocha ovilia
Imelda ocha ovilia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Game Digital terhadap Pengembangan Karakter Islami di Kalangan Generasi Muda

14 Oktober 2024   03:17 Diperbarui: 14 Oktober 2024   06:25 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/

Kemajuan teknologi digital telah berdampak signifikan pada kehidupan generasi muda, terutama dalam bidang Game Online. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat telah membawa perubahan besar dalam kehidupan generasi muda, termasuk di dalamnya munculnya fenomena Game digital. 

Game ini tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga media pembelajaran dan sosialisasi. Namun, ada bukti yang semakin berkembang mengenai Dampak Game Digital terhadap perkembangan karakter, khususnya bagi generasi muda Muslim.

Artikel ini akan membahas bagaimana game digital mempengaruhi karakter Islami di kalangan remaja.

Dampak Negatif Game Digital

1. Pengabaian ibadah. Kecanduan game online sering kali menyebabkan pengabaian terhadap kewajiban ibadah, seperti shalat. Beberapa remaja banyak yang lebih memilih bermain game daripada melaksanakan shalat lima waktu, yang merupakan rukun Islam yang wajib dilakukan. Hal ini menunjukan bahwa ketertarikan pada game dapat mengalihkan perhatian dari kewajiban spiritual

2. Penurunan akhlak. Game yang mengandung unsur kekerasan dan konflik dapat berdampak negatif pada masa remaja. Dalam banyak kasus, remaja yang terpapar pada konten kekerasan dalam game cenderung menunjukkan perilaku agresif dan kurangnya toleransi terhadap orang lain. Ini bertentangan dengan nilai-nilai Islami yang mengajarkan toleransi.

3. Kecanduan dan Isolasi sosial. Kecanduan bermain game dapat membuat remaja lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian daripada berinteraksi dengan teman atau keluarga. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan menghambat perkembangan keterampilan sosial yang penting. Dalam konteks Islam, interaksi sosial dan kebersamaan dalam komunitas sangat dianjurkan.

4. Pengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik. kecanduan game digital tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, seperti mudah marah, cemas, atau stres, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik. Kurangnya olahraga juga bertentangan dengan anjuran Islam untuk menjaga kesehatan tubuh sebagai amanah dari Allah.

5. Kebohongan dan Ketidakjujuran. Beberapa remaja melaporkan bahwa mereka sering berbohong kepada orang tua mengenai waktu yang dihabiskan untuk bermain game. Kebiasaan ini tidak hanya merusak kepercayaan, tetapi juga bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam Islam.

Dampak Positif Game Digital

Meskipun banyak dampak negatif, ada juga beberapa aspek positif dari game digital jika digunakan dengan bijaksana

  1. Pengembangan keterampilan strategis. Beberapa jenis game dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir kritis dan strategi. Ini bisa bermanfaat jika dikaitkan dengan pembelajaran dalam konteks pendidikan agama.
  2. Peningkatan keterampilan sosial dan kerjasama. Beberapa jenis game terutama yang berbasis multiplayer online, menuntut pemain untuk bekerja sama dalam tim. Ini bisa mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kerjasama, saling menghormati, dan komunikasi yang efektif. Dalam konteks Islam, nilai-nilai ini sejalan dengan semangat ukhuwah (persaudaraan) dan gotong royong yang dianjurkan oleh agama.
  3. Pendidikan melalui game islami. Saat ini sudah mulai berkembang game-game yang dirancang dengan konten islami. Misalnya, game yang mengajarkan tentang sejarah Islam, tata cara ibadah, atau kisah-kisah para Nabi. Game semacam ini bisa menjadi media edukasi yang menarik bagi anak-anak untuk memahami ajaran Islam dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
  4. Pengembangan keterampilan. Banyak game digital yang mengharuskan pemain memecahkan masalah dalam waktu terbatas, yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Ketika anak-anak mampu berpikir analitis dan solutif, ini bisa menjadi modal positif dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, seperti dalam mengambil keputusan yang bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun