TAHUNAN-Wahyu atau kerap disapa pak cilok adalah seorang penjual cilok yang biasa berjualan di depan kampus UNISNU Jepara. Pak Wahyu sudah berjualan cilok sekitar 4 tahun. Ia setiap harinya berjualan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.Â
Pak Wahyu mengungkapkan berjualan cilok di Jepara mengikuti saudaranya. Itu dikarenakan di daerah asalnya Tasikmalaya, pedagang cilok sudah terlalu banyak sehingga dia memutuskan untuk ikut mengadu nasib dengan berjualan cilok di Jepara.Â
"Saya di Jepara ikut saudara mbak, jualan disini karena di Tasik penjual cilok sudah menjamur," ujarnya. Wahyu menambahkan, dia hanya menjual cilok dan saudaranyalah yang memproduksi cilok tersebut.Â
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa dia tidak mengeluarkan modal untuk berjualan cilok. Semua sudah dikelola oleh saudaranya dan ia hanya menjual cilok.Â
Sementara itu, pak Wahyu menjelaskan hasil dari berjualan cilok mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Pendapatan dari berjualan cilok berkisar 4-5 juta rupiah setiap bulannya.Â
"Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan neng, ya sekitar 4 sampai 5 juta setiap bulannya," tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H