Mohon tunggu...
IMELDA DIAS
IMELDA DIAS Mohon Tunggu... Guru - Prodi pendidikan Ekonomi

Pendidikan Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Subak Bali Warisan Leluhur yang Tetap Relevan di Era Modern

24 Oktober 2024   14:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   14:47 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementrian Pariwisata 

Sistem subak Bali adalah sebuah sistem irigasi tradisional yang unik dan telah ada sejak berabad-abad lalu. Sistem ini tidak hanya sekadar cara untuk mengairi sawah, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali yang harmonis dengan alam dan sesama.

Asal-usul pasti sistem subak sulit dilacak secara pasti. Namun, para ahli berpendapat bahwa sistem ini telah ada sejak masa Kerajaan-kerajaan Bali kuno. Pada masa itu, masyarakat Bali sudah memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pengelolaan air dan pertanian

Sistem subak didasarkan pada prinsip Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis antara manusia, Tuhan, dan alam. Prinsip ini tercermin dalam pengelolaan air subak yang adil, berkelanjutan, dan penuh dengan nilai-nilai spiritual

Prinsip-prinsip dasar subak dalam mengatur irigasi

1 Tri Hita Karana
Prinsip ini menjadi landasan utama sistem subak. Tri Hita Karana berarti hubungan harmonis antara manusia Sang Hyang Widhi  dan alam Dalam konteks subak, prinsip ini tercermin dalam upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia akan air untuk pertanian dengan kelestarian sumber daya air dan lingkungan.

2. Gotong Royong
Semua anggota subak terlibat aktif dalam pengelolaan sistem irigasi. Mulai dari membersihkan saluran irigasi, mengatur jadwal giliran mendapatkan air, hingga memecahkan masalah yang timbul bersama-sama. Prinsip gotong royong ini memperkuat rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama.

3. Keadilan
Pembagian air dilakukan secara adil dan merata kepada semua anggota subak. Tidak ada anggota yang diistimewakan atau dirugikan. Prinsip keadilan ini penting untuk menjaga harmoni dan menghindari konflik di antara anggota subak.

4. Pelestarian Lingkungan
Subak tidak hanya fokus pada produksi pertanian, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan. Pengelolaan air dilakukan dengan bijak agar tidak merusak ekosistem dan sumber daya air.

5. Spiritualitas
Unsur spiritual sangat kental dalam sistem subak. Upacara-upacara keagamaan dilakukan secara berkala untuk memohon berkah kepada Tuhan agar diberikan hasil panen yang melimpah dan kelancaran dalam pengelolaan subak.

Kompas.id
Kompas.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun